Tim Medis - Image from : Gambar berasal dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat langsung menghubungi kami
Pada tanggal 23 Maret 2020, Komite Kesehatan Wuhan mengadakan pertemuan konsultasi ahli provinsi dan kota untuk mengatasi kekhawatiran warga saat ini tentang 19 orang yang terinfeksi tanpa gejala (asimptomatik). Berikut ini adalah tanggapan Komite Kesehatan Wuhan terhadap keprihatinan publik tersebut:
1) Apa yang dimaksud dengan asimtomatik? Sesuai dengan definisi dari pencegahan dan pengendalian COVID-19 (Edisi Keenam), infeksi asimtomatik merujuk pada mereka yang tidak memiliki gejala klinis (seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dll).
2) Bagaimana cara untuk mengetahui infeksi tanpa gejala? Infeksi asimtomatik pada umumnya dapat ditemukan melalui penyaringan kontak dekat, penyelidikan epidemi agregat dan investigasi penelusuran sumber.
3) Apakah infeksi asimtomatik dapat menular? Infeksi asimptomatik juga dapat menjadi sumber penularan dengan risiko penularan tertentu. Namun, menurut WHO, "Berdasarkan data yang ada, biasanya COVID-19 ditularkan oleh pasien yang memiliki gejala", sehingga orang yang terinfeksi tanpa gejala mungkin bukan sumber utama penularan.
4) Mengapa infeksi asimptomatik tidak termasuk dalam kasus yang terkonfirmasi? Menurut definisi dari "Diagnosis dan Rencana Perawatan COVID-19 (Versi Percobaan 7)", kasus yang diduga dan dikonfirmasi perlu ada manifestasi klinis. Pasien tanpa gejala tanpa manifestasi klinis perlu diisolasi selama 14 hari dan deteksi lebih lanjut untuk diputuskan sebagai kasus terinfeksi. Jika orang yang terinfeksi tanpa gejala lalu kemudian memiliki gejala selama isolasi, maka orang tersebut akan dilaporkan sebagai kasus yang dikonfirmasi, untuk kemudian dipublikasikan.
5) Akankah infeksi asimptomatik dapat berkembang menjadi kasus yang terkonfirmasi? Beberapa infeksi asimptomatik dapat berkembang menjadi kasus yang terkonfirmasi, tetapi sebagian besar akan sembuh sendiri.
6) Apa yang harus dilakukan jika kita menemukan adanya infeksi asimptomatik? Menurut Rencana Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 (Edisi Keenam), pasien tanpa gejala harus diisolasi selama 14 hari. Setelah masa isolasi berakhir, pada prinsipnya, mereka yang memiliki tes asam nukleat negatif dari dua sampel berturut-turut (waktu pengambilan sampel setidaknya 24 jam) dapat dibebaskan dari isolasi. Gejala yang terjadi selama masa isolasi dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit segera.
7) Bagaimana agar setiap orang bisa mencegah diri dari risiko infeksi pada pasien tanpa gejala? Salah satunya adalah dengan memakai masker, menjaga jarak, sering-sering mencuci tangan, dan tidak berkumpul di keramaian orang, merupakan tindakan perlindungan yang paling efektif.
Penulis: Olivia Dian
Advertisement