Beijing, Bolong.id - Traditional Chinese Medicine (TCM) perlu direvitalisasi. Itu kesimpulan pertemuan di Beijing, 24 Februari 2023.
Dilansir dari Global Times (28/02/2023) pada Kongres Communist Party of Tiongkok (CPC) ke-20 pada 16 Oktober 2022, menyatakan, dalam upaya Tiongkok Sehat, Tiongkok akan menetapkan sistem kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran, mengejar strategi nasional proaktif dalam menanggapi populasi yang menua, dan mempromosikan pelestarian dan pengembangan inovatif pengobatan tradisional Tiongkok.
Para ahli di forum tersebut mengatakan bahwa salah satu cara untuk mencapai prakarsa tersebut adalah dengan merevitalisasi TCM.
Dikatakan, perkembangan TCM lebih lanjut melalui inovasi, dengan lebih banyak orang mendapatkan akses ke layanan TCM dan percaya diri menggunakan obat-obatan terkait.
Selain itu, pemerintah Tiongkok telah mencoba untuk membangun sistem layanan TCM yang berkualitas tinggi dan efisien, dan kapasitas layanan TCM tingkat komunitas telah mengalami peningkatan yang signifikan.
TCM sekarang tersedia di 196 negara dan wilayah
TCM juga berperan penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19. Tiongkok telah berbagi pengalaman klinis TCM dengan sekitar 150 negara dan wilayah, dan mengirim dokter TCM ke 28 negara dan wilayah untuk membantu memerangi pandemi, menurut Xinhua.
Zhang Boli, seorang akademisi dari Chinese Academy of Engineering dan kepala Tianjin University of Traditional Chinese Medicine (TCM), berbagi kontribusi berharga dari TCM dalam pengobatan COVID-19 di forum tersebut. Dia mengatakan dia telah mendorong pasien yang pulih dari COVID-19 untuk mengadopsi pengobatan kombinasi, menggunakan pengobatan Barat untuk penilaian kesehatan dan pengobatan tradisional Tiongkok untuk pemulihan bertahap mereka.
Selama krisis kesehatan global, TCM tampaknya mendapat lebih banyak pengakuan di luar negeri, tidak hanya di kalangan masyarakat, tetapi juga di kalangan pejabat pemerintah.
Tapi TCM masih belum sepenuhnya diterima oleh pasar Barat. Di banyak negara, TCM hanya melengkapi pengobatan Barat, sebagian karena perbedaan budaya serta kesenjangan dalam sistem hukum.
“Menurut pengamatan saya, pengaruh TCM di luar negeri telah sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir, namun masih terbatas pada komunitas Tionghoa.
Ekspor TCM akan semakin meningkatkan pengaruh budaya Tiongkok dan mempromosikan komunitas peradaban manusia, yang sangat penting bagi kami sekarang,” kata Xue Mo, seorang sarjana budaya dan novelis Tiongkok, kepada Global Times di forum tersebut.
Jika pengobatan Tiongkok dapat menjadi pembawa cinta, kebijaksanaan, dan filosofi Tiongkok yang penting, itu akan diterima secara luas oleh orang-orang dari berbagai negara dan etnis, katanya.
TCM mewujudkan kebijaksanaan filosofis yang mendalam dan ribuan tahun konsep kesehatan Tiongkok dan pengalaman praktis, kata sarjana tersebut.
Dalam periode Rencana Lima Tahun ke-14 negara (2021-2025), TCM diberi prioritas untuk mendorong reformasi dan pengembangan industri.
Wang Liming, wakil ketua Asosiasi Penerbit Tiongkok, menunjukkan pada forum tersebut bahwa mencapai umur panjang dan kesehatan masyarakat merupakan simbol penting dari kemakmuran dan peremajaan nasional, dan juga merupakan keinginan bersama dari orang-orang dari semua kelompok etnis di Tiongkok. Pakar top menyerukan ekspor lebih lanjut obat tradisional Tiongkok di tengah meningkatnya kepercayaan.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
