Beijing, Bolong.id - Tim paleontolog Tiongkok dan AS menemukan fosil panda raksasa karnivora (pemakan daging) yang sudah sangat lama punah.
Dilansir dari 人民网 Rabu (29/03/23), Panda zaman sekarang adalah herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan).
Para peneliti dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan Museum Sejarah Alam Amerika telah mengidentifikasi panda temuan itu genus yang telah punah.
Genus baru ini, bernama Huracan, telah dideskripsikan berdasarkan sejumlah besar bahan fosil yang ditemukan di Amerika Utara dan Asia Timur.
Huracan diyakini telah muncul selama periode Miosen akhir, mulai dari sekitar 11,6 hingga 5,3 juta tahun yang lalu, dan fosil paling awal dari spesies ini ditemukan di Linxia Basin di Provinsi Gansu Tiongkok.
Spesies karnivora prasejarah menyebar ke Eropa dan Amerika Utara. Sementara itu mati di Eropa dengan relatif cepat, ia berevolusi menjadi dua spesies baru di Amerika Utara, menurut penelitian tersebut.
Tulang tungkai Huracan menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan berlari yang baik, tetapi tungkai depannya tidak sekuat atau sefleksibel spesies beruang lainnya. Ini menunjukkan bahwa ia cenderung memangsa hewan seperti domba atau unta, berlawanan dengan hewan yang lebih berotot seperti badak atau gajah.
Genus baru ini memiliki karakter yang sama dengan Agriotherium dan Indarctos, yang merupakan dua beruang raksasa purba yang hubungan evolusinya sebelumnya tidak jelas.
Studi baru menunjukkan bahwa nenek moyang bersama Huracan dan Agriotherium berevolusi dari Indarctos awal atau beruang mirip Indarctos lainnya, kemungkinan besar di Asia timur.
Namun, gigi-geligi Huracan dan Agriotherium lebih terspesialisasi untuk karnivora daripada kebanyakan spesies Indarctos, menunjukkan radiasi beragam karnivora ekologis lebih awal dalam sejarah herbivora yang sangat terspesialisasi dan sangat berbeda dalam garis keturunan panda raksasa, menurut penelitian tersebut.
Huracan dan spesies Agriotherium sepupu terdekatnya menggantikan nenek moyang mereka pada waktu yang menunjukkan pendinginan global yang signifikan dan perluasan padang rumput karena mereka lebih sepintas dan oleh karena itu lebih beradaptasi dengan habitat terbuka, kata para peneliti. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement