Arifin Tasrif - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Bolong.id – Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Xinhua, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Alifin Taslif, mengatakan bahwa Indonesia memiliki ruang investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur listrik dan pengolahan pertambangan hilir dan akan memberikan investor Tiongkok proyek-proyek energi terbarukan.
Dilansir dari Xinhuanet.com ( 新华网 ) pada Rabu (23/06/21), Tasrif mengatakan bahwa Presiden Indonesia Joko Widodo menunjukkan ketika dia berpartisipasi dalam KTT iklim para pemimpin pada bulan April tahun ini bahwa Indonesia akan giat mengembangkan sumber energi baru.
Ia juga mengatakan untuk mencapai tujuan iklim, di satu sisi ini akan mempercepat penghapusan pembangkit listrik tenaga batu bara lama dan mendorong investasi dalam lebih banyak konstruksi. Pembangkit listrik energi terbarukan, di sisi lain, harus menggunakan teknologi batubara bersih untuk mengurangi produksi gas rumah kaca.
Berbicara tentang struktur energi Indonesia saat ini, Taslif terus terang mengatakan bahwa sebagai produsen dan pengekspor utama batu bara di dunia, Indonesia saat ini memiliki kapasitas terpasang pembangkit listrik batu bara yang besar, yang menyumbang hampir setengah dari pasokan energi Indonesia, namun didominasi oleh energi panas bumi dan energi. tenaga air. Kontribusi energi terbarukan hanya menyumbang sekitar 10%.
Untuk mencapai target pengendalian pemanasan dari Perjanjian Paris, Indonesia harus memiliki struktur energi yang dapat mengurangi emisi karbon. Taslif mengatakan Indonesia akan sepenuhnya memanfaatkan sumber daya yang ada untuk membangun proyek pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, dan tenaga surya. Meningkatkan proporsi energi terbarukan menjadi 23% pada tahun 2025.
Untuk mempercepat promosi "penggantian yang lama dengan yang baru" di sektor energi, Taslif mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menetapkan harga listrik yang lebih menarik untuk mendorong investasi dalam energi terbarukan, dan berencana untuk memperkenalkan peraturan untuk menghapuskan termal lama.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa Indonesia bersedia memberi investor Tiongkok peluang investasi dalam proyek energi terbarukan. Dengan pertumbuhan konsumsi listrik di masa depan, Indonesia perlu memperkuat transmisi listrik, dan ada potensi ruang investasi yang sangat besar di bidang infrastruktur ketenagalistrikan.
Taslif mengatakan Indonesia sangat mendukung perkembangan industri pertambangan dan pengolahan serta mendukung perusahaan terkait untuk menghasilkan produk akhir yang lebih banyak. Misalnya, nikel dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produksi baterai. Di masa depan, sejumlah besar baterai akan digunakan di bidang penyimpanan dan transportasi energi di rumah tangga dan masyarakat.
“Indonesia telah menjadikan kendaraan listrik sebagai industri pengembangan prioritas, dan proses elektrifikasi kendaraan akan dipercepat, yang akan membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisinya.” kata Taslif. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement