Bolong.ID - Orang Tionghoa memulai persiapan mereka untuk Festival Musim Semi lebih dari 20 hari ke depan. Bulan lunar ke-12 dalam bahasa Tionghoa disebut la yue, jadi hari kedelapan bulan lunar ini adalah la yue chu ba, atau laba. Hari itu juga dikenal sebagai Festival Bubur Nasi Laba. Laba tahun ini jatuh pada 30 Desember.
Dilansir dari China Daily (30/12/2022) Tiga adat utama Laba adalah pemujaan leluhur, makan bubur Laba dan membuat bawang putih Laba.
Pemujaan leluhur: Di akhir tahun, para pekerja mendapatkan lebih banyak waktu luang untuk mempersiapkan persembahan kepada leluhur. Alasan bulan ke-12 disebut La Yue banyak kaitannya dengan kebiasaan kurban.
Pertama, pemujaan leluhur, yang disebut "腊" dalam bahasa Tionghoa, dan pengorbanan untuk para dewa, yang disebut "蜡", keduanya sering dilakukan pada bulan ke-12, yang menyebabkan nama tradisional bulan tersebut: la yue. Kedua, musim dingin adalah musim sepi bagi para petani sehingga mereka memiliki waktu untuk mencari bahan bakaran untuk dipersembahkan. Radikal "腊" mewakili pengorbanan daging untuk nenek moyang ("月" melambangkan daging).
Bubur nasi Laba: Ada beberapa legenda tentang asal usul makan bubur di Laba: Beberapa mengklaim itu berasal dari Buddha; ada yang bilang bubur yang terbuat dari kacang merah ini bisa mengusir setan dari anak-anak. Yang lain mengatakan bubur itu untuk mengenang pasangan yang malang.
Kebiasaan makan bubur sudah dikenal sepanjang sejarah, mulai dari kalangan istana hingga rakyat jelata.
Bubur paling "autentik" dibuat di Tiongkok utara, terutama Beiping, sekarang Beijing.
Bahan utama bubur Laba adalah nasi dan ketan; orang juga menambahkan gula, kurma merah, biji teratai, kenari, kastanye, almond, lengkeng, hazelnut, kismis, kacang merah, kacang tanah, caltrop air, daun mawar dan berbagai bahan lainnya untuk membuat bubur menjadi istimewa.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement