Jimmy Lai Ditangkap - Image from CGTN
Hong Kong, Bolong.id - Dilansir dari CGTN, Pemilik Apple Daily, Jimmy Lai Chee-ying (黎智英), dan enam orang lainnya ditangkap pada Senin (10/8/2020) karena dicurigai bersekongkol dengan asing atau eksternal dan melanggar undang-undang keamanan nasional Hong Kong.
Hal ini terjadi lebih dari sebulan, setelah Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong berlaku pada 30 Juni 2020.
"Polisi telah melakukan operasi penangkapan sejak pagi ini," kata Kepolisian Hong Kong dalam pernyataan Facebooknya, Senin (10/8/2020). "Sedikitnya tujuh laki-laki lokal, berusia antara 39 hingga 72 tahun, telah ditangkap karena dicurigai bersekongkol dengan negara asing/ unsur luar untuk membahayakan keamanan nasional, bersekongkol untuk menipu, dan pelanggaran lainnya."
Pernyataan itu menambahkan bahwa "penyelidikan masih berlangsung dan penangkapan lebih lanjut mungkin dilakukan."
Pasal 38 undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong menargetkan empat kategori kejahatan yang secara serius merusak keamanan nasional - pemisahan diri, subversi, kegiatan teroris dan sekongkol dengan negara asing atau dengan unsur luar yang membahayakan keamanan nasional.
“Hal ini membuktikan ketakutan terburuk bahwa Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong akan digunakan untuk menekan opini kritis pro-demokrasi dan membatasi kebebasan pers,” kata Steven Butler, koordinator program Asia dari Komite untuk Perlindungan Jurnalis. "Jimmy Lai (黎智英) harus segera dibebaskan dan semua tuduhan dibatalkan," seperti dikutip dari Reuters.
Dilansir Reuters, Lai sering berkunjung ke Washington, di mana dia bertemu dengan para pejabat senior, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, untuk menggalang dukungan bagi demokrasi Hong Kong. Hal ini membuat Beijing mencapnya sebagai "pengkhianat".
Sebelumnya, Lai (黎智英) ditangkap pada 18 April 2020 bersama dengan 14 orang lainnya karena melanggar Ordonansi Ketertiban Umum dengan mengorganisir dan mengambil bagian dalam pertemuan yang tidak sah tahun 2019 lalu dan kasus ini sedang diadili.
Dia juga diduga melanggar Undang-undang Kejahatan Hong Kong dengan mengintimidasi secara lisan seorang pria selama pertemuan pada 4 Juni 2017, di Distrik Timur di Pulau Hong Kong. (*)
Advertisement