Guangzhou, Bolong.ID - Otoritas Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok merevisi kebijakan pencegahan COVID-19, Rabu (30/11/2022). Pembatasan gerak orang dicabut sementara.
Dilansir dari Global Times (30/11/2022) saat gelombang dingin mencengkeram Tiongkok sekarang, pemerintah kebijakan pencegahan epidemi yang fleksibel.
Itu untuk memprioritaskan kehidupan, mata pencaharian, dan produksi masyarakat di tengah situasi epidemi yang parah.
Beberapa distrik di Guangzhou, ibu kota Guangdong, tetap mengoptimalkan tindakan anti-COVID-19, tapi lebih fleksibel.
Antara lain, pencabutan pembatasan gerak orang di luar ruangan, untuk sementara. Juga menyesuaikan klasifikasi wilayah berisiko.
Guangzhou, yang pada Selasa mencatat 6.995 kasus COVID-19, semula mererapkan pembatasan gerak orang di tempatumum.
Pihak berwenang Guangzhou mengatakan pada hari Rabu bahwa kota tersebut telah melakukan pendekatan yang tepat untuk mengklasifikasikan daerah berisiko tinggi.
Pada prinsipnya, daerah di mana orang yang terinfeksi tinggal dan di mana risiko penularan epidemi tinggi akan ditetapkan sebagai "daerah berisiko tinggi". Umumnya, area ini akan ditentukan oleh unit atau bangunan, dan tidak boleh diperluas secara sewenang-wenang.
Seorang penduduk Guangzhou bermarga Yan mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu bahwa mereka menyambut baik langkah-langkah yang dioptimalkan dan dia telah menerima pemberitahuan bahwa orang-orang seperti orang tuanya yang kebanyakan tinggal di rumah tidak perlu melakukan tes asam nukleat jika mereka tidak keluar rumah.
Bersama dengan Guangzhou, banyak kota lain termasuk Beijing, Chongqing, Zhengzhou, dan Taiyuan mengeluarkan langkah-langkah yang dioptimalkan secara dinamis berdasarkan situasi epidemi, untuk melanjutkan pekerjaan dan kehidupan normal orang secara teratur.
Tiongkok telah melaporkan kasus baru setiap hari dengan total lebih dari 30.000 dalam minggu terakhir. (*)
Advertisement