Lama Baca 5 Menit

Stop Diet Ketat Saat Pandemi, Penuhi Asupan Nutrisi Tubuh

11 July 2021, 12:08 WIB

Stop Diet Ketat Saat Pandemi, Penuhi Asupan Nutrisi Tubuh-Image-1

Ilustrasi membuat jus sehat - Image from Shutterstock

Bolong.id – Situasi pandemi seperti ini, memunculkan banyak kecemasan di masyarakat. Ada yang takut keluar untuk membeli makanan, ada yang tidak bisa tidur karena berita di tengah malam. Dalam situasi seperti ini, kita harus semakin memperhatikan pola makan dan nutrisi, sehingga tubuh dapat mempertahankan kondisi imun yang baik dan menjaga kesehatan. 

Hentikan diet ketat untuk menurunkan berat badan, dan kurangi makan camilan berminyak untuk berat badan naik

Dilansir dari China Women's Daily, daya tahan tubuh memainkan peran kunci dalam pemulihan dan menjaga tubuh dari virus. Banyak kasus malnutrisi yang muncul pada wanita yang sedang diet untuk menurunkan berat badan. Pada saat ini, tidak hanya kekuatan fisik yang rendah, tetapi juga ketahanan terhadap penyakit jelas melemah. Misalnya, mudah terkena flu, dan perlu waktu lama untuk sembuh.

Oleh karena itu, disarankan agar teman-teman wanita tidak membatasi diri untuk berdiet menurunkan berat badan selama pandemi. Makan terlalu sedikit, kekurangan gizi, tubuh mengalami kesulitan untuk mempertahankan fungsi normal tubuh, dan sulit memerangi penyakit menular.

Tinggal di rumah setiap hari, makan dan minum, tidak baik untuk kesehatan Anda. Cara yang benar untuk mencegah kenaikan berat badan adalah dengan mengurangi makanan berminyak, camilan dan permen, lalu berolahraga setelah makan. Meski tidak bisa pergi ke gym, Anda tetap bisa melakukan aerobik, yoga, atau bahkan lari di tempat sambil menonton TV.

Kecemasan mental dan stres tinggi, dan suplai nutrisi harus ditingkatkan

Saat tubuh manusia gelisah dan cemas, kebutuhann akan nutrisi menjadi lebih besar daripada saat dalam keadaan santai. Pertama-tama, pasokan energi tidak boleh terlalu sedikit. Karena tingkat metabolisme tubuh manusia meningkat dan konsumsi energi meningkat ketika tubuh manusia berada di bawah tekanan, tidak mudah untuk melakukan praktik diet dengan cara menekan makan.

Saat dekomposisi protein meningkat di bawah tekanan, ekskresi nitrogen urin meningkat, jadi tidak boleh ada kekurangan protein dalam makanan. Hanya makan buah dan tidak makan malam untuk waktu yang lama, akan mengurangi asupan protein, yang tidak kondusif untuk mengatasi stres.

Stres juga akan meningkatkan konsumsi berbagai vitamin, terutama vitamin C, koenzim A, asam pantotenat dan berbagai vitamin B. Oleh karena itu, yang terbaik adalah meningkatkan pasokan beberapa vitamin yang larut dalam air selama periode stres, meningkatkan asupan sayuran, dan mengganti nasi dengan biji-bijian. 

Keadaan stres juga akan meningkatkan hilangnya mineral dalam tubuh. Terutama jika tidak adanya kalsium dan magnesium, rangsangan saraf tubuh akan meningkat, yang akan meningkatkan ketegangan. Oleh karena itu, konsumsi lebih banyak sayuran berdaun hijau yang kaya akan kalsium dan magnesium, kacang-kacangan, dan yogurt akan membantu.

Kondisi stres juga dapat menyebabkan peningkatan respon inflamasi dan produksi radikal bebas oleh tubuh, oleh karena itu diperlukan suplai antioksidan yang lebih banyak. Sayuran berwarna gelap, buah-buahan, kacang-kacangan, adalah sumber makanan kaya akan antioksidan.

Selama merespon stres, konsumsi multivitamin dan pasokan antioksidan juga perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, buah dan sayuran harus dimakan dalam jumlah yang cukup. Pastikan untuk makan 300-500 gram sayuran sehari. 

Meskipun vitamin C paling baik diperolehl dari buah dan sayur, jika ada kekurangan konsumsi buah dan sayur, Anda juga bisa mengonsumsi vitamin C (atau multivitamin), cukup minum dua atau tiga kapsul vitamin C sehari. Dianjurkan tidak konsumsi vitamin C melebihi 1.000 mg per hari. (*)


Informasi Seputar Tiongkok