Beijing, Bolong.id - Tiongkok pelopor teknologi hijau dunia, kata ahli di webinar “Jalur Dekarbonisasi Energi Dunia” digelar Aliansi Pembangunan Hijau Global (GLOGDA),10 Februari 2023.
Dilansir dari 人民网, Rabu (15/02/23), Dr. Richard Dasher, Direktur Pusat Manajemen Teknologi AS-Asia di Universitas Stanford, percaya bahwa mempromosikan energi hijau bergantung pada upaya bersama pemerintah, publik, dan perusahaan.
Pemerintah harus meningkatkan kesadaran publik tentang penggunaan energi hijau, memperkuat kerjasama internasional, merumuskan pajak dan insentif fiskal, dan mempromosikan kemungkinan perusahaan dan individu menggunakan teknologi baru.
Konsumen harus terus-menerus mengubah kebiasaan hidup mereka, terutama kebiasaan "membeli", dan membangun konsep hemat energi.
Terakhir, karena perusahaan menggunakan teknologi baru atau memperbarui yang sudah ada, perusahaan harus berorientasi pasar dan mencari solusi terjangkau yang diinginkan orang.
Penerapan energi baru di Tiongkok adalah contoh yang baik, kata Dasher. Tiongkok telah menjadi pasar utama untuk kendaraan listrik (EV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Penjualan mobil energi baru mencatat peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 93,4 persen pada tahun 2022, menurut statistik dari Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok.
Menurut laporan McKinsey, pada tahun 2026, kapasitas listrik terbarukan global diperkirakan akan meningkat lebih dari 80 persen dari tahun 2020.
Dasher mengatakan manajemen jaringan cerdas berkemampuan AI, yang mengurangi penggunaan energi melalui peningkatan efisiensi dan integrasi yang lebih baik dengan energi terbarukan, dan rumah pintar dan industri konstruksi akan menjadi tren.
Pembicara di webinar percaya bahwa menemukan cara untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan netralitas karbon akan menjadi bidang kerja sama potensial antara AS dan Tiongkok. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement