Seseorang yang berbelanja - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Pada tanggal 19 April 2020, pemerintah Wuhan membagikan kupon belanja senilai 30 juta yuan (sekitar 66 miliar rupiah) yang dapat digunakan di toko-toko, supermarket, restoran, dan tempat wisata di seluruh kota melalui platform pembayaran digital seperti Alipay dan WeChat. Hal ini bertujuan untuk menghidupkan kembali ekonomi lokal yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Sekitar 18 juta yuan (sekitar 40 miliar rupiah) diperuntukkan khusus bagi orang-orang berpenghasilan rendah yang terdaftar.
Orang-orang hanya diperbolehkan memilih satu jenis kupon untuk menerima potongan harga berkisar dari 10-80 yuan (sekitar 22-170 ribu rupiah). Kupon belanja di supermarket adalah yang paling populer. Semua kupon habis hanya dalam waktu 45 detik sejak tersedia di Alipay. Menurut data dari Alipay menunjukkan bahwa lebih dari 40 kota di seluruh negeri telah mengeluarkan kupon belanja sejak 13 Maret 2020 untuk mendorong masyarakat berbelanja lebih banyak. Langkah ini telah meningkatkan kegiatan konsumsi senilai lebih dari 10 miliar yuan (sekitar 22 triliun rupiah) di seluruh Tiongkok.
Mendistribusikan kupon dilansir dapat lebih merangsang kegiatan konsumsi di Tiongkok daripada secara langsung memberikan uang kepada masyarakat, seperti yang telah dilakukan di beberapa negara lain. Orang Tiongkok memiliki kebiasaan menabung, sehingga mereka akan menghemat uang tanpa membelanjakannya, hal itu tidak akan membantu untuk mencapai tujuan meningkatkan kegiatan konsumsi. Orang-orang di Wuhan dapat menebus kupon dari Senin 20 April hingga 29 April 2020. Mulai 30 April 2020, kupon-kupon tersebut akan dibagikan di setiap hari Minggu. Pengunjung dari kota lain juga dapat menebus kupon.
Langkah-langkah pencegahan virus pun tidak luput untuk dilakukan. Untuk masuk ke area perbelanjaan, orang-orang diharuskan untuk menunjukkan "kode hijau" mereka, sebuah indikasi bahwa mereka bebas gejala, pada aplikasi kesehatan di ponsel mereka dan juga harus memeriksa suhu mereka di pintu masuk area perbelanjaan. Orang-orang pun berbaris di depan toko karena ada beberapa toko yang memutuskan untuk membatasi jumlah pembeli di dalam area perbelanjaan sebagai langkah pencegahan. Beberapa toko juga menyediakan alat pengendalian pandemi seperti masker dan hand sanitizer di dekat pintu masuk mereka untuk pelanggan.
Advertisement