Lama Baca 4 Menit

Investasi AS-China Capai Level Terendah di Tahun 2020

26 May 2021, 05:57 WIB

Investasi AS-China Capai Level Terendah di Tahun 2020-Image-1

Dollar dan RMB - Image from dw.com

Jakarta, Bolong.id - Menurut laporan survei terbaru di Amerika Serikat (AS), di tahun pecahnya Covid-19 pada tahun 2020, investasi langsung antara AS dan Tiongkok telah jatuh dan turun ke level terendah sejak 2009. Kedepannya, investasi langsung AS-Tiongkok akan terus bergantung pada tren politik kedua negara.

The Rhodium Group, sebuah perusahaan riset ekonomi Amerika dan Komite Nasional Hubungan AS-Tiongkok (NCUSCR) bersama-sama menerbitkan laporan survei "Jalan Dua Arah : Pembaruan Tren Investasi AS-Tiongkok 2021" (Dua- Way Street: 2021 Update US-Tiongkok Investment Trends). Laporan itu menunjukkan, sebagai akibat dari pandemi Covid-19 pada paruh pertama tahun lalu dan semakin memburuknya hubungan AS-Tiongkok, investasi langsung bilateral AS di Tiongkok turun menjadi 15,9 miliar Dolar AS, level terendah sejak 2009.

Menurut laporan tersebut, investasi AS di Tiongkok pada tahun 2020 adalah 8,7 miliar dolar AS, turun sepertiga tahun-ke-tahun dan mencapai level terendah sejak 2004. Sebaliknya, investasi Tiongkok di AS mencapai 7,2 miliar dolar AS, sedikit meningkat dari 6,3 miliar pada 2019, terutama karena beberapa akuisisi besar, termasuk akuisisi Tencent atas bagian dari Universal Music Group (Universal Music Group) dan akuisisi Tiongkok Harbin Pharmaceutical Group atas Perusahaan Produk Kesehatan AS Jiananxi (GNC).

Dilaporkan pula jumlah total modal ventura dua arah dan jumlah putaran investasi sedikit menurun. Investasi modal ventura Tiongkok di Amerika Serikat sedikit meningkat menjadi US $ 3,2 miliar, melampaui arus modal lain untuk pertama kalinya. Di sisi lain, investasi modal ventura AS di Tiongkok turun ke level terendah dalam lima tahun.

Di lain sisi, laporan tersebut menunjukkan bahwa aliran dana antara Amerika Serikat dan Tiongkok memang berfluktuasi sebelum wabah. Investasi langsung dan modal ventura meningkat pesat pada tahun 2010, dan seiring percepatan investasi keluar Tiongkok, ia mencapai puncaknya sebesar US $ 70 miliar pada tahun 2016. Namun, sejak pemerintahan Trump di 2017, pembatasan domestik yang diberlakukan oleh pemerintah Tiongkok dan langkah-langkah regulasi AS telah secara signifikan memperlambat investasi Tiongkok di AS. Sebaliknya, investasi AS di Tiongkok tetap stabil dalam beberapa tahun terakhir meski pertumbuhan dan reformasi ekonomi Tiongkok melambat.

Laporan tersebut percaya bahwa meskipun investasi langsung AS-Tiongkok telah pulih pada paruh kedua tahun 2020, gesekan bilateral yang terus berlanjut dan tinjauan peraturan yang ketat masih menguji kepercayaan investor dan membuat prospek investasi dua arah pada tahun 2021 menjadi tidak pasti. Pemulihan ekonomi di era pasca-epidemi dapat mendorong aliran modal bilateral, tetapi tren kebijakan antara Washington dan Beijing masih tidak dapat diprediksi.(*)