Beijing, Bolong.id – Fung San Sie adalah sebuah kelenteng yang terletak dibelakang pertokoan Jompo di jalan Sultan Agung, Kabupaten Jember.
Dilansir dari berbagai sumber, menurut Sugiono Putra, kelenteng ini berdiri sebelum merdeka, dibangun sendiri oleh neneknya seorang ekspatriat Tiongkok, yang mengadu nasib di Jember.
A Kiem sendiri merupakan cucu dari pemilik Kelenteng. Ia kini berusia 85 Tahun. A Kiem terserang Stroke pada 2014 lalu dan terpaksa harus menggunakan kursi roda. Akan tetapi, A Kiem selalu bersemangat menyambut Imlek dan para tamu yang berdatangan.
Untuk operasional Kelenteng, A Kiem menggunakan uang pribadi dan sumbangan dari tamu yang sukarela menyumbang.
Usia Kelenteng Fung San Sie saat ini telah dari 66 Tahun namun wajah Klenteng masih sangat terawat. Patung dewa-dewa yang ada disini masih terawat meskipun sudah terlihat tua. Ada satu bilik ruangan bahkan yang masih belum diubah.
Kelenteng Fung San Sie ini diwariskan oleh Ibu A Kiem sekitar tahun 1970-an. Kelenteng ini sedikit demi sedikit dilakukan pemugaran guna menjadikan Klenteng lebih baik dan nyaman bagi para pengunjung.
Meskipun terletak di pelosok gang pertokoan jompo, Klenteng ini tergolong megah. Walau disebut kelenteng, namun Fung San Sie merupakan rumah ibadat bagi umat Tridharma. Artinya di rumah ibadat ini terdapat sesembahan untuk umat Khonghucu, Budha dan Tao.
Pada 1968 klenteng ini mendapatkan sertifikat dari direktorat urusan agama Hindu Bali dan Budha.
A Kiem tak pernah melarang siapapun untuk datang ke Klenteng miliknya. Ia mempersilakan bagi siapa saja, tanpa memandang ras, suku bahkan agama. Ini dilakukannya untuk merawat keberagaman serta penghormatan bagi Almarhum Gus Dur yang dianggapnya Presiden Indonesia yang sangat pluralis. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
