Lama Baca 3 Menit

Perhatian! Peneliti Taiwan Temukan Antibodi yang Dapat Menghambat COVID-19 hingga 98%

30 May 2020, 14:14 WIB

Perhatian! Peneliti Taiwan Temukan Antibodi yang Dapat Menghambat COVID-19 hingga 98%-Image-1

Antibodi Covid-19 - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Taipei, Bolong.id - Sebuah tim ilmuwan di Universitas Chang Gung Taiwan (CGU) (长庚大学) telah menemukan antibodi monoklonal (mAb) yang dapat menghambat virus COVID-19. Tim ini telah menghabiskan beberapa bulan untuk menemukan antibodi, yang memiliki kemampuan untuk menghambat virus hingga 90 sampai 98%. Selain itu, antibodi ini telah terbukti efektif terhadap empat virus utama. 

Pada awal April 2020 lalu, para peneliti dari CGU (长庚大学) dan Academia Sinica, Pusat Medis Pertahanan Nasional (国防医学院), dan Universitas Oxford mengumumkan bahwa mereka telah mengidentifikasi 25 jenis antibodi monoklonal (mAb) pada tiga orang pasien yang terinfeksi COVID-19. Di antara ketiga pasien itu, mereka mendapati salah satu antibodi berpotensi menghambat virus yang masuk ke dalam tubuh, sehingga dapat dijadikan sebagai pengobatan.

Shi Xin-ru (施信如), Direktur Pusat Penelitian CGU untuk Infeksi Virus Baru (新兴病毒感染研究中心主任) mengonfirmasi pada hari Kamis (28/05) bahwa melalui percobaannya, antibodi memiliki kemampuan untuk memblokir virus agar tidak memasuki tubuh manusia, dengan kemampuan untuk menghambat virus yang berkisar antara 90 hingga 98%. Selain itu, antibodi ini memiliki efek netralisasi yang sama pada jenis COVID-19 di Wuhan, Amerika, Eropa, dan Mesir, dan menjadi kandidat yang ideal sebagai obat-obatan terapi. 

Tidak seperti obat-obatan kimia yang dapat menjadi racun dan menghasilkan efek samping, antibodi dibuat dari zat yang secara alami tercipta dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, mereka tidak hanya aman karena dibuat secara khusus, namun juga mungkin untuk mengidentifikasi virus tertentu serta menghambat bahkan menghilangkannya. Hal ini membuat antibodi tidak akan mempengaruhi sel-sel sehat normal dalam prosesnya dan mengurangi terjadinya efek samping. 

Shi Xin-ru (施信如) juga menambahkan, bahwa pada saat ini tim CGU (长庚大学) telah mengidentifikasi antibodi monoklonal (mAb) yang sesuai. Mereka akan memulai transfer teknologi ke sektor swasta pada bulan Juni mendatang, melakukan tes lebih lanjut serta melakukan produksi massal. "Jika semuanya berjalan dengan baik, antibodi dapat tersedia secara komersial pada akhir tahun," ungkapnya.  

COVID-19 yang telah melanda dunia, termasuk Indonesia membuat para ilmuwan berlomba-lomba untuk mencari penawarnya. Di Indonesia sendiri, telah ditemukan antibodi plasma darah pasien yang pulih dari Covid-19 dan dapat secara efektif menyembuhkan serta mendeteksi pasien yang terinfeksi virus. 

Sumber: taiwannews.com, kompas.com