Restoran Terapung Jumbo yang ikonik di Hong Kong - Image from Global Times
Hong Kong, Bolong.id - Penduduk Hong Kong menyesalkan Restoran Terapung Jumbo tenggelam di Laut Tiongkok Selatan Senin (20/6/2022) malam.
Dilansir dari Global Times Selasa (21/6/22), restoran Terapung Jumbo, yang dikenal sebagai Kerajaan Jumbo, ditarik dari kota kurang dari seminggu yang lalu, dan perusahaan induknya mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin ((20/6/2022) bahwa kapal tersebut tenggelam ketika melewati Kepulauan Xisha.
Sejak mulai beroperasi di Hong Kong 1976, telah menerima lebih dari 30 juta pengunjung.
Perahu sepanjang 260 kaki itu menyimpan memori bagi penduduk Hong Kong selama beberapa dekade dan juga menjadi tuan rumah bagi sejumlah pejabat dan selebriti internasional, seperti yang dikatakan situs resminya, seperti Ratu Elizabeth II dan aktor AS Tom Cruise, aktor terkenal Hong Kong Chow Yun-fat dan Gong Li.
Dengan sejarah 46 tahun di perairan Hong Kong, kapal apung selalu menjadi atraksi terkenal tetapi menghadapi tantangan operasi di tengah COVID-19 selama dua tahun terakhir.
Perusahaan induk - Aberdeen Restaurant Enterprises - sebelumnya mengatakan tidak dapat menemukan pihak ketiga untuk melakukan proyek revitalisasi dan karena tidak ada tempat berlabuh di Hong Kong selain biaya perawatan yang mahal, diputuskan untuk menariknya jauh dari kota.
Ketika melewati Pulau Xisha, di mana kedalaman air lebih dari 1.000 meter, perusahaan induk mengatakan sangat sulit untuk melakukan operasi penyelamatan.
Tidak ada anggota awak yang terluka dan semua merasa sedih dengan kejadian ini, menurut laporan media. Perusahaan sedang mencari informasi lebih lanjut dari perusahaan penarik tentang insiden tersebut.
Tak hanya perusahaan yang turut berduka atas kejadian tersebut, beberapa warga Hong Kong mengaku turut berduka cita atas tenggelamnya landmark ikonik ini.
"Ini adalah memori kolektif warga Hong Kong, daya tarik populer bagi turis Tiongkok dan asing. Kejadian malang ini mengakhiri misi sejarahnya, yang disesalkan, tetapi kisahnya akan diwariskan dari generasi ke generasi di Hong Kong," Chu Kar -kin, seorang veteran komentator urusan terkini yang berbasis di Hong Kong, mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa.
Beberapa netizen juga menyayangkan insiden tersebut, mengatakan bahwa itu menandai akhir dari sebuah era. Karena beberapa adegan dari film klasik Hong Kong seperti The God of Cookery dan 007 The Man with the Golden Gun terjadi di sana, beberapa mengatakan itu bisa menjadi metafora untuk legenda tertentu yang bertahan lama dalam ingatan orang. (*)
BACA JUGA
Advertisement