Lama Baca 3 Menit

Sebanyak 20.000 Karyawan Maskapai Penerbangan di AS Akan Dipecat, Trump Salahkan Tiongkok?

01 June 2020, 18:43 WIB

Sebanyak 20.000 Karyawan Maskapai Penerbangan di AS Akan Dipecat, Trump Salahkan Tiongkok?-Image-1

trump - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Bolong.id, Beijing (1/6/2020) - Wabah COVID-19 yang terjadi di awal tahun 2020 ini telah berhasil mengguncangkan perekonomian dunia. Negara super power seperti Amerika Serikat (AS) pun mengalami pukulan keras akibat pandemi ini. Perekonomian AS menjadi kacau dan sangat mengkhawatirkan. Saat ini AS telah mengajukan permintaan untuk membuka kembali penerbangan Tiongkok-AS. Jika Tiongkok menolak hal tersebut, AS akan memecat sebanyak 20.000 karyawan maskapai penerbangan.

Tiongkok tentu saja menolak hal tersebut. Ketika awal wabah mulai merebak di Tiongkok, AS dengan lantang segera menutup semua akses penerbangannya ke Tiongkok pada Januari lalu. Kini, ketika keadaan dua negara tersebut berbalik, AS mengatakan ingin membuka penerbangan Tiongkok-AS, respon yang diberikan Tiongkok tentu saja: menolak. 

Mengingat risiko yang akan ditimbulkan jika hal itu disetujui bisa jadi sangatlah besar, karena pandemi di AS masih menjadi yang terparah di dunia. Jika penerbangan Tiongkok-AS dibuka, maka kemungkinan besar orang Amerika akan membawa virus COVID-19 masuk kembali ke Tiongkok. Itu hanya akan menjadi bencana yang menyulitkan bagi Tiongkok, di mana saat ini pun situasi di Tiongkok masih dalam masa pencegahan dan kontrol aktif pasca pandemi. Tiongkok tidak akan mengambil risiko untuk melakukan penerbangan Tiongkok-AS.

Mengenai pemecatan 20.000 karyawan maskapai penerbangan di AS, Trump menyalahkan Tiongkok mengenai pemecatan itu, karena Tiongkok tidak mau membuka kembali penerbangan Tiongkok-AS. Pemecatan ini sangatlah disesalkan dan hanya akan memperburuk situasi AS nantinya. Perekonomian AS saat ini benar-benar sedang terpuruk dan tidak terlihat adanya pemulihan penuh di sektor ekonomi. Jumlah pengangguran di AS juga semakin memprihatinkan, tercatat telah mencapai 25% dari jumlah penduduknya. Meskipun ada pencetakan uang besar-besaran di AS, namun AS belum dapat terselamatkan dari krisis. Ancaman Trump ini membuat banyak orang terheran-heran, karena hal tersebut malah akan membuat kondisi AS akan semakin mengkhawatirkan.

Sumber: ishare.ifeng.com