Suasana lebaran di China - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Perayaan Lebaran dilakukan umat Muslim sedunia, termasuk Tiongkok.
Dilansir dari Squiline.com, umat Islam di Tiongkok sekitar 21 juta. Kecil dibanding populasi Tiongkok 1,4 miliar orang. Muslim Tiongkok kebanyakan dari Suku Hui, Uyghur, Kazakh, Dongxiang, Kyrgyz, Salar, Tajik, Uzbek, Bonan dan Tatar.
Saat Idul Fitri hari pertama kemarin, Muslim Tiongkok sholat Id berjamaah di sebuah area yang luas. Setelah itu mereka pesta makan, bernyanyi, dan menari bersama. Mereka tampak rukun.
Tidak lupa, mereka mengadakan upacara khusus untuk mengenang penduduk Muslim pada masa Dinasti Qing.
Untuk menu makanan pada perayaan Lebaran di Tiongkok, biasanya masyarakat memiliki menu khas masing-masing di sejumlah wilayah.
Muslim Tiongkok di Utara, misalnya, mereka lebih memilih menggunakan daging sapi sebagai bahan utama dalam menu masakan mereka. Lain halnya dengan Muslim Tiongkok di Selatan, mereka mengandalkan bahan makanan laut, bebek ataupun angsa.
Perbedaan bahan makanan di sejumlah wilayah tersebut dikarenakan letak geografis yang saling berbeda. Terlebih lagi, di wilayah Tiongkok Selatan pernah diberlakukan aturan larangan menyembelih hewan ternak untuk makanan, dan tradisi tersebut masih terus berkembang hingga saat ini di sebagian masyarakatnya.
Terdapat satu menu makanan yang menjadi masakan wajib dihidangkan saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, yaitu mie atau lamian. Lamian adalah mie buatan tangan yang sangat panjang, biasanya disajikan dalam sup daging sapi atau domba aneka rasa. Dan bisa juga disajikan dengan cara digoreng dengan tambahan bahan pelengkap saus tomat.
Di Tiongkok, Lamian atau mie tarik merupakan perlambang panjang umur dan selalu menjadi sajian spesial saat perayaan Lebaran. (*)
Advertisement