Mitologi China: 手不释卷, Tidak Pernah Puas Dalam Belajar - Image from 百度
Beijing, Bolong.Id – Pada zaman Tiga Negara (Sam Kok, 220 - 280) dari negeri Wu, Tiongkok, ada jenderal pemberani, Lu Meng (吕蒙) .
Dilansir dari 百度pada Kamis (4/11/2021) Ketika Lu Meng (吕蒙) masih muda, keluarganya miskin. Sehingga ia tidak sekolah. Setelah bergabung dengan tentara, dia menjadi berani, pandai berperang.
Dibalik kehebatan Lu Meng (吕蒙), dia menderita, karena kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan budaya. Karena dulunya ia tidak dapat mengetahui pengalaman dan ilmu pertempuran.
Dia sangat berani saat berperang sehingga sering mengalahkan musuh dengan menggunakan taktik yang hebat. Akan tetapi, dia tidak bisa merumuskan pengalamannya mengalahkan musuh karena kurangnya pengetahuan.
Sun Quan-Raja Negeri Wu berkata kepada Lu Meng (吕蒙), "saat ini, kamu bertanggung jawab atas kekuatan militer. Mestinya kamu banyak membaca agar lebih pandai. membaca lebih banyak buku sejarah dan buku militer. Kemudian terus mengembangkan pengetahuan untuk mengambil tugas-tugas penting."
Lu Meng (吕蒙) mengatakan bahwa dia tidak punya waktu untuk membaca karena sibuk mengurus tentara. Sun Quan berkata, "Aku suka membaca sejak masih muda sampai sekarang, karena itu, aku dapat maju terus, saya merasa bantuan yang saya dapatkan dari membaca buku sangat besar. Anda adalah orang yang cerdas, jadi Anda harus lebih banyak membaca."
Lu Meng (吕蒙) bertanya:" Saya tidak tahu buku mana yang harus dibaca.",
Sun Quan mendengarkan dan berkata sambil tersenyum: "Anda dapat membaca beberapa buku militer seperti "Sun Tzu" 《孙子》dan "Enam Ajaran Rahasia" 《六韬》terlebih dahulu, dan kemudian membaca beberapa buku sejarah seperti "Zuo Zhuan" 《左传》dan "Catatan Sejarah" 《史记》. Buku sangat bagus untuk memimpin tentara berperang di masa depan."
Sun Quan menambahkan, "Kami harus menggunakan waktu untuk membaca semaksimal mungkin. Dulu, Kaisar Guangwu Dinasti Han selalu membawa buku di tangannya pada saat-saat genting ketika dia memimpin pasukan di perjalanan atau medan perang, dia tidak mau meletakkan buku tersebut karena tetap mau membaca buku di mana pun dia berada."
Lu Meng (吕蒙) terharu sehingga berusaha belajar setekun-takunnya sejak hari itu. Pada akhimya Lu Meng (吕蒙) menjadi seseorang yang banyak pengetahuannya. (*)
Advertisement