Ilustrasi minuman energi - Image from Gettyimages
Bolong.id - Baik itu siaran atau kompetisi olahraga, atlet sering terlihat meminum berbagai minuman olahraga atau minuman energi. Banyak anak muda suka menonton pertandingan olahraga, dan minuman energi pun mendapatkan pasar di kalangan anak muda.
Minuman energi olahraga dapat mengurangi kelelahan olahraga dan meningkatkan daya tahan olahraga, tetapi ini tidak untuk dikonsumsi semua orang. Apakah minuman energi merupakan pilihan yang baik untuk dikonsumsi remaja?
Minuman energi populer di kalangan remaja dan banyak atlet karena diklaim dapat meningkatkan kebugaran fisik, daya tahan, dan kinerja fisik. Minuman energi ini umumnya mengandung kafein, taurin, ekstrak ginseng, dan vitamin B.
Dilansir dari China Economic News pada Selasa (20/7/2021), seperti kopi, minuman energi bisa membuat ketagihan. Beberapa remaja dan mahasiswa minum beberapa kaleng atau botol sehari, karena minuman ini dapat memberikan rasa semangat dan kegembiraan.
Kafein yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, jantung berdebar-debar, mual, penurunan sensitivitas insulin, muntah, kejang, dan dalam kasus ekstrim, kematian.
Studi oleh banyak lembaga penelitian juga menunjukkan bahwa minuman energi memang berbahaya bagi kesehatan, dan WHO juga telah mengeluarkan pandangan serupa sebelumnya.
Minuman olahraga yang dijual secara komersial umumnya mengandung gula dan elektrolit, seperti potasium dan natrium. Awalnya dirancang untuk atlet dewasa untuk memulihkan elektrolit dalam tubuh, menyediakan kalori dan karbohidrat dengan cepat, mempertahankan fungsi tubuh, dan memulihkan energi lebih cepat.
Banyak orang tua yang beranggapan bahwa minuman olahraga lebih sehat daripada minuman ringan biasa, namun nyatanya minuman olahraga juga mengandung banyak gula. Minum minuman olahraga secara teratur dan kelebihan gula dapat menyebabkan hiperaktif, penambahan berat badan, obesitas, dan kerusakan gigi.
Minuman olahraga dan minuman energi bukanlah sumber hidrasi yang cocok untuk remaja.
Banyak minuman energi yang dengan jelas menyatakan bahwa mereka tidak cocok untuk anak-anak dan remaja.
Minuman energi dan minuman olahraga dapat memengaruhi tidur, meningkatkan tekanan darah, dan bahkan dapat menyebabkan penyalahgunaan obat dan masalah kesehatan mental, seperti peningkatan kecemasan.
Dalam kebanyakan kasus, cukup minum air putih setelah berolahraga. Orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk minum lebih banyak air putih, atau air kelapa tanpa tambahan gula. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement