Beijing, Bolong.id - Hasil riset terbaru di Tiongkok, sumpit kayu atau bambu yang digunakan berulang, bisa memicu kanker. Warga Tiongkok panik membaca hasil riset itu.
Dilansir dari 健康养生观察 Rabu (20/07/22), dijelaskan peneliti, bahwa sumpit menyebabkan kanker, terutama sumpit bambu dan kayu, karena "aflatoksin" yang dihasilkan oleh penggunaan sumpit secara berulang.
Sumpit bukan makanan, dan tidak akan menumbuhkan aflatoksin dengan sendirinya. Melainkan, sisa makanan yang menempel pada sumpit kayu, terutama yang sudah retak, menimbulkan aflatoksin. Ini yang berbahay.
Dalam keadaan normal, hanya ketika sumpit retak atau tidak dibersihkan, dan sumpit yang sering dipakai untuk memakan makanan biji-bijian, kacang-kacangan dan minyak lainnya, makanan ini akan menempel pada sumpit untuk waktu yang lama. Akhirnya berjamur. Penggunanya berisiko terkena kanker.
Di sisi lain, sumpit mudah berubah bentuk dan retak setelah digunakan untuk waktu yang lama, dan juga rentan terhadap jamur setelah basah.
Jamur adalah mikroorganisme yang umum di alam. Pada kenyataannya, kebanyakan dari mereka tidak akan mempengaruhi sumpit. Secara umum, kasus aflatoksin sangat sedikit, hanya jika aflatoksin berkembang biak dan mencapai dosis tertentu, dapat menyebabkan risiko kanker.
Oleh karena itu, sumpit yang kita gunakan untuk makan tiga kali sehari harus diganti secara teratur untuk menghindari ancaman kesehatan. Artinya, sekali pakai, buang. (*)
Advertisement
