Aksi demo krisis iklim di Jakarta - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Menurut sebuah daftar yang disusun analis bisnis, Verisk Maplecroft, 99 dari 100 kota yang paling rentan oleh dampak krisis iklim di dunia berada di Asia. Ibu kota Indonesia, Jakarta, yang dibekap polusi dan rutin mengalami banjir atau gelombang panas, bahkan menempati urutan teratas.
Berdasarkan daftar yang dikutip DW Indonesia, Senin (22/11/2021) itu, selain Jakarta yang menempati urutan pertama, seperlima kota dalam daftar muram itu berada di India atau Tiongkok.
Di seluruh dunia, lebih dari 400 kota besar berpopulasi sekitar 1,5 miliar manusia menghadapi "risiko tinggi atau ekstrem" terhadap dampak perubahan iklim. Krisis iklim ini pun disertai dengan kombinasi antara polusi, menyusutnya ketersediaan air, gelombang panas, bencana alam atau cuaca ekstrem.
Jakarta tergolong paling rawan lantaran kombinasi beragam masalah, seperti penurunan permukaan tanah dan minimnya infrastruktur pendukung. Saat ini diperkirakan sekitar 40% wilayah ibu kota berada di bawah permukaan laut.
Sementara itu, kota-kota di India menempati 13 dari 20 kota berisiko ekstrem. Ibu kota New Delhi misalnya berada di urutan kedua dari 576 kota. Lebih lanjut lagi, 35 dari 50 kota yang paling parah terdampak polusi dan 13 dari 15 kota yang mengalami kelangkaan air berada di Tiongkok.
"Kota-kota ini, adalah rumah bagi separuh populasi dunia dan motor kemakmuran, tapi saat ini pun mereka sudah dilanda kualitas udara yang buruk, kelangkaan air bersih dan bencana alam,” tulis Will Nichols, yang mengepalai penelitian.
Menjadi jelaslah bahwa para pemimpin dunia harus segera menaruh krisis iklim sebagai prioritas dan segera mengambil langkah efektif untuk menghadapinya.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement