Lama Baca 3 Menit

Lebih Ngeri dari COVID-19, Asia Terancam Tenggelam!

27 October 2021, 10:26 WIB

Lebih Ngeri dari COVID-19, Asia Terancam Tenggelam!-Image-1

Kota-kota di Asia Terancam Tenggelam - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Ancaman perubahan iklim semakin nyata. Para peneliti terus memperingatkan air laut tetap akan naik meskipun pemanasan global dibatasi atau dihentikan. Ancaman ini pun diyakini menjadi lebih mengerikan dari pandemi Covid-19.

Dilansir dari AFP, para peneliti lewat laporan Environmental Research Letters mengatakan bahwa laut akan terus naik untuk tahun-tahun yang akan datang. Diprediksi kota-kota yang saat ini menjadi rumah bagi setengah miliar orang di dunia akan terendam air laut.

"Sekitar lima persen dari populasi dunia saat ini tinggal di dataran rendah, di mana tingkat air pasang diperkirakan akan meningkat berdasarkan karbon dioksida yang telah ditambahkan aktivitas manusia ke atmosfer," jelas Ben Strauss, penulis utama laporan sekaligus CEO dan kepala ilmuwan dari Climate Central.

Dalam laporan tersebut dikatakan wilayah yang berpotensi memburuk adalah Asia, kawasan dengan sembilan dari sepuluh kota besar dengan risiko tertinggi tenggelam. Lebih lanju lagi, setengah populasi Bangladesh dan Vietnam kini berada di bawah garis pasang tinggi jangka panjang. Kawasan maju di Tiongkok, India dan Indonesia juga akan menghadapi kehancuran.

Naiknya permukaan air laut ini diprediksi berkisar dari setengah hingga dua meter per tahunnya, tergantung seberapa cepat polusi karbon berkurang. Namun, permukaan air laut akan terus naik hingga abad yang akan datang sebagai akibat dari mencairnya lapisan es dan dinamika temperatur air laut, tidak peduli seberapa agresif emisi gas rumah kaca diturunkan.

Konsentrasi CO2 hari ini, yang bertahan selama ratusan tahun, sudah 50% lebih tinggi daripada tahun 1800. Suhu rata-rata permukaan bumi juga telah meningkat 1,1 derajat celcius.

Strauss menegaskan kondisi itu sudah cukup untuk akhirnya menaikkan permukaan laut ke hampir dua meter atau lebih dari enam kaki, meski belum dipastikan kapan kenaikan itu terjadi. 

Sementara itu, meski kesepakatan pengurangan karbon global di bawah Perjanjian Paris 2015 berjalan dengan baik, bumi masih akan menghangat 2,7 celcius pada 2100. Jika upaya untuk mengendalikan gas rumah kaca goyah, suhu bumi bisa naik 4 derajat celcius. Pemanasan sebanyak ini akan menambah 6-9 meter ke lautan global dalam jangka panjang dan tentunya akan menuntut lebih banyak upaya serta biaya untuk menghadapi berbagai ancaman yang ditimbulkan.