Beijing, Bolong.id - Film fiksi ilmiah Tiongkok "The Wandering Earth 2" tidak hanya sukses di box office, tetapi juga mengarah pengembangan tekbologi.
Dilansir dari 网易 Minggu (29/1/2023), faktanya, "exoskeleton", yang muncul beberapa kali di “The Wandering Earth 2”, secara bertahap dikomersialkan dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelum peluncuran “The Wandering Earth 2”, pada tanggal 18 Januari tahun ini, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi dan tujuh belas departemen lainnya mengeluarkan pemberitahuan tentang implementasi rencana aksi aplikasi "Robot+". Mereka juga secara eksplisit menyebutkan dukungan untuk pengembangan robot exoskeleton.
Sedikit berbeda dengan film tersebut, rencana implementasi Kemenperin kali ini menempatkan pengembangan robot exoskeleton di bidang layanan perawatan lansia.
Program ini menyebutkan bahwa pihak Kementerian akan mempercepat penerapan teknologi baru seperti penilaian kuantitatif multimodal, pengenalan emosi fusi multi-informasi, interaksi manusia-mesin yang lembut dan adaptif, serta bantuan kecerdasan buatan di bidang layanan lansia, dan secara aktif mendorong verifikasi penerapan robot exoskeleton dan robot perawatan lansia dalam skenario layanan lansia.
Program ini juga mendorong basis eksperimental yang relevan di bidang perawatan lansia untuk menggunakan aplikasi robot sebagai bagian penting dari demonstrasi eksperimental, dan untuk meneliti dan mempromosikan teknologi dan produk baru serta model teknologi untuk membantu para lansia dan penyandang disabilitas.
Sebelumnya, diperkirakan oleh media industri bahwa ukuran pasar industri robot kerangka luar (exoskeleton) Tiongkok akan mencapai 10,5 miliar yuan (sekitar Rp23,3 triliun) pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 98,5% selama periode tersebut. Di antara rencana tersebut, fokus implementasi dari perusahaan robot ini adalah populasi paruh baya dan lanjut usia. (*)
