Buah kelapa sawit di perkebunan Indonesia - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Harga minyak mentah/crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan di perdagangan, Rabu siang (9/3/2022). Kenaikan ini terjadi setelah CPO merosot lebih dari 3% pada sesi sebelumnya, dipengaruhi oleh aksiĀ profit taking.
Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia hingga pukul 13:31 WIB, harga CPO kontrak Maret 2022 naik 1,38% di MYR 7.100 per ton, CPO kontrak April 2022 menguat 1,27% di MYR 6.900 per ton, dan kontrak teraktif Mei 2022 melesat 1,20% di MYR6.493 per ton.
Sebagai informasi, sebagai produsen utama CPO dunia, Indonesia meningkatkan kapasitas Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 30% dari yang sebelumya 20 persen. Aturan ini mulai berlaku Kamis (10/3/2022).
"Kebijakan DMO dan DPO tetap menjadi kewajiban para eksportir CPO, produk turunan CPO, dan biodiesel. Kami akan mengeluarkan peraturan baru terkait DMO ini. Kami akan naikkan dari 20 persen menjadi 30 persen mulai besok pagi," ujar Mendag Lutfi dalam konferensi pers, Rabu (9/3/2022).
Lutfi menegaskan kebijakan terbaru ini adalah kebijakan jangka panjang yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng di pasaran, mengingat tingginya kebutuhan di dalam negeri.
Selain kabar dari Indonesia, kenaikan harga CPO juga didukung oleh lonjakan minyak nabati di bursa Dalian Tiongkok. Harga minyak kedelai di Tiongkok naik 0,82%, sedangkan kontrak CPOnya juga melonjak 1,53%. Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,18%.
Adapun perang antara Rusia dan Ukraina juga mengganggu pasokan pengiriman minyak dari Ukraina ke Uni Eropa yang biasanya mewakili sekitar 200.000 ton per bulan. Dari data terakhir pada Selasa (8/3/2022), harga CPO di akhir perdagangan turun di MYR 6.416/ton, meski naik lagi pada Rabu (9/3/2022). Pun demikian, harga CPO telah naik sebanyak 64,07% secara tahunan, walaupun masih drop 2,10% secara mingguan.
Advertisement