Ilustrasi Anjing dan Kucing - Image from istock
Beijing, Bolong.id - Menurut sebuah laporan di majalah "Science" Amerika Serikat yang diterbitkan pada 19 Maret lalu, peneliti AS dan Prancis baru-baru ini merilis dua hasil riset yang menyatakan bahwa mereka telah menemukan anjing dan kucing yang terinfeksi virus corona baru strain mutasi B.1.1.7. Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan menemukan strain varian ini di luar tubuh manusia.
Sejak Desember 2020, berbagai varian virus korona baru telah muncul di seluruh dunia. Varian B.1.1.7 yang pertama kali muncul di Inggris adalah salah satunya. Strain ini dinilai lebih mungkin menyebar atau menghindari respons imun tertentu. Buktinya di antara kasus baru infeksi Covid-19 di Inggris, 95% kasus terinfeksi B.1.1.7 dan bukan mutasi lainnya.
Sejauh ini, masih belum diketahui apa efek mutan ini pada hewan peliharaan. Meski lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus Covid-19, hanya sedikit hewan peliharaan yang dinyatakan positif mengidap virus tersebut.Tentu saja, mungkin saja belum ada yang mengujinya, namun, situasi ini dapat berubah.
Dilansir dari chinanews.com pada Selasa (23/3/2021), ahli virologi di Institut Nasional Prancis untuk Pembangunan Berkelanjutan yang memiliki spesialisasi pada penyakit zoonosis (penyakit dari hewan yang menular ke manusia) menganalisis kesehatan hewan peliharaan yang dirawat di departemen kardiologi Pusat Rujukan Hewan Ralph di pinggiran kota London, Inggris. Dalam hal penyakit, jumlah anjing dan kucing dengan miokarditis meningkat tajam pada Desember 2020-Februari 2021. Pada saat yang sama, jumlah orang Inggris yang terinfeksi varian B.1.1.7 melonjak.
Mereka mengamati 8 kucing dan 3 anjing. Hewan ini tidak memiliki riwayat penyakit jantung, tetapi semuanya menunjukkan gejala seperti lesu, kehilangan nafsu makan, sesak nafas, bahkan pingsan. Selain itu, tes laboratorium menunjukkan jantung tidak normal, detak jantung tidak teratur, dan penumpukan cairan di paru-paru. Gejala ini sangat mirip dengan gejala infeksi virus Covid-19 pada manusia.
Sementara itu, sebuah tim peneliti melaporkan di server bioRxiv bahwa mereka melakukan uji reaksi berantai polimerase pada 7 hewan, di mana 3 hewan di antaranya positif antibodi terhadap virus covid-19, dan semuanya membawa varian B.1.1.7. Mereka juga menguji empat hewan lain dan melihat reaksi antibodi terhadap virus corona baru. Hasilnya, ditemukan bahwa dua di antaranya telah terinfeksi B.1.1.7. Dalam kesempatan lain, para peneliti di Texas A&M University di AS menemukan varian B.1.1.7 pada kucing dan anjing di Brazos County. Adapun peneliti sempat menyebutkan, masih belum jelas apakah kemampuan transmisi B.1.1.7 antara manusia dan hewan lebih kuat dari strain aslinya.
Disamping itu, ahli mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pennsylvania mengingatkan, para peneliti hanya menunjukkan kemungkinan keterkaitan miokarditis dengan infeksi B.1.1.7. Artinya, kemungkinan selain infeksi virus corona masih belum dikesampingkan.
Scott Weiss, seorang dokter hewan di Ontario College of Veterinary Medicine di University of Guelph di Kanada, juga percaya bahwa hasil dari dua penelitian ini tidak dapat menjelaskan bahwa hewan peliharaan dapat menularkan virus ke manusia. Menurutnya, kemungkinannya masih sangat rendah. Namun, ia percaya para ilmuwan dan dokter hewan tetap harus mempelajari dampak virus Covid-19 dan variannya pada hewan peliharaan yang menderita miokarditis. (*)
Advertisement