Ilustrasi nonton tv - Image from Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Jakarta, Bolong.id – Jika Anda dan keluarga gemar menyaksikan acara TV, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah menerapkan jarak menonton TV yang baik. Terutama jika Anda memiliki TV yang berukuran besar, tentunya jarak menonton harus disesuaikan supaya kesehatan mata Anda tidak terganggu.
Apabila jarak menonton TV di rumah Anda terlalu dekat atau jauh dari yang direkomendasikan, keduanya berpotensi menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan mata, misalnya dalam bentuk mata tegang atau lelah
Jarak menonton TV yang baik
Sebenarnya tidak ada perhitungan baku mengenai jarak menonton TV yang baik. Akan tetapi, ada beberapa cara untuk menentukan jarak TV yang paling sesuai dengan mata Anda. Karena sejumlah cara ini dapat memiliki hasil yang berbeda, Anda dapat memilih metode yang paling nyaman dengan mata Anda.
Dikutip dari Very Well Health, berikut adalah beberapa metode menentukan jarak aman menonton TV yang bisa Anda praktikkan di rumah :
-Sekitar 2,5-3 meter dari layar TV.
-Setidaknya 5 kali dari ukuran lebar layar TV Anda, misalnya jika TV Anda berukuran 48 inci maka jarak menonton TV yang baik adalah 240 inci (sekitar 6 meter).
-Jarak menonton TV terbaik adalah yang terasa nyaman dan memungkinkan Anda melihat layar dengan jelas.
Jarak ideal menonton TV juga dapat ditentukan lewat lebar dan jenis layar televisi Anda di rumah.
-Jika Anda memiliki unit televisi dengan layar model lama 1080p HDTV, maka jarak TV dengan mata yang disarankan adalah 1,5-2,5 kali lebar diagonal layar televisi Anda. Contohnya, jika Anda memiliki TV 50 inci di rumah, jarak TV dengan mata adalah sekitar 2-3 meter.
-Jika Anda memiliki unit elevise dengan model lebih baru layar 4K ULTRA HDTV, maka jarak aman menonton TV yang disarankan adalah 1-1,5 kali lebar diagonal layar. Contohnya, jika Anda memiliki TV 50 inci di rumah, jarak TV dengan mata adalah sekitar 1,2-2 meter.
Dampak posisi TV yang terlalu dekat atau jauh bagi kesehatan
Jarak menonton TV yang terlalu dekat atau terlalu jauh dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi kesehatan mata penontonnya. Berikut adalah beberapa masalah yang bisa muncul.
1. Mata tegang
Jarak menonton TV yang terlalu dekat dapat membuat mata Anda menjadi tegang dan nyeri. Duduk terlalu dekat dengan TV juga dapat menyebabkan masalah, terutama jika Anda memiliki TV model lama yang mengeluarkan radiasi.
Untuk mencegah atau mengembalikan kondisi mata tegang, sebaiknya atur jarak menonton TV yang baik dan istirahatkan mata Anda dengan tidur yang cukup di malam hari untuk memberikan waktu bagi mata dalam pemulihan.
American Optometric Association (AOA) menyarankan aturan 20-20-20, yaitu mengambil istirahat selama 20 detik setiap 20 menit untuk melihat objek jauh yang berjarak minimal 20 kaki (sekitar 6 meter).
2. Sindrom mata kering
Selain mata tegang, dampak menonton TV terlalu dekat bagi kesehatan adalah sindrom mata kering. Kondisi ini menyebabkan seseorang tidak memiliki jumlah air mata yang cukup untuk melumasi dan menjaga kelembapan mata.
Air mata berfungsi sebagai menjaga kesehatan permukaan depan mata sehingga seseorang dapat melihat dengan jelas. Sindrom mata kering dapat diobati dengan pemberian obat tetes air mata buatan.
Selain menerapkan jarak ideal menonton TV, posisi penempatan televisi juga sama pentingnya untuk mencegah mata tegang dan lelah. Beberapa hal yang harus diperhatikan seputar penempatan TV, di antaranya:
-Sudut peletakan. Jangan sampai Anda terlalu mendongak, menunduk, terlalu ke kiri atau ke kanan saat menonton televisi.
-Pencahayaan juga sama pentingnya. Jangan meletakkan TV dengan sumber cahaya di belakangnya karena dapat menyebabkan silau dan mata lebih cepat lelah.
-Keseimbangan layar perlu diperhatikan agar televsi tidak miring ke depan, belakang, kiri atau kanan.
JIka Anda menggantung TV di dinding atau meletakkannya di atas meja, cobalah posisikan setinggi mata atau sedkit lebih rendah untuk mencegah ketegangan otot mata dan leher Anda. Memaksa mata untuk melihat ke atas secara terus-menerus dapat menyebabkan otot mata menjadi lelah. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement