Beijing, Bolong.id – Kelenteng Fuk Ling Miau atau Kelenteng Gondomanan di Yogyakarta, Indonesia, didirikan 28 Juli 1846 oleh masyarakat Tionghoa di sana. Dibangun di tanah milik De Chinese Bevolhing.
Dilansir dari berbagai sumber, nama ”Fuk Ling Miau” berasal dari tiga suku kata yaitu ”Miau” berarti kelenteng, ”Fuk” maknanya berkah, dan ”Ling” artinya tak terhingga. Jadi ”Fuk Ling Miau” dapat dimaknai sebuah kelenteng penuh berkah yang tak terhingga.
Berdasarkan keterangan dari laporan kegiatan pemberian penghargaan pelestarian kebudayaan warisan budaya tahun 1998/1999 Daerah Istimewa Yogyakarta, nama asli Kelenteng Gondomanan ialah Hok Tik Bio.
Dilihat dari bentuk, warna, dan ragam hiasnya, kelenteng ini mencerminkan arsitektur khas Tiongkok. Ciri yang menonjol dari kelenteng ini yakni adanya dua patung naga bertengger di bubungan atapnya.
Kedua patung naga itu saling berhadapan. Masing-masing berpose membuka mulut, mengangkat ekor tegak lurus ke atas dan menatap tajam pada sebuah bola api/mutiara yang berada di tengah keduanya.
Kelenteng Gondomanan resmi berstatus cagar budaya berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.25/PW.007/MKP/2007. Kelenteng yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Konghucu dan Buddha ini berada di Jalan Brigjen Katamso No. 3, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement