Lama Baca 2 Menit

‘Gen’ COVID-19 Diduga Ada pada Kelelawar Sejak Beberapa Dekade

31 July 2020, 16:24 WIB

‘Gen’ COVID-19 Diduga Ada pada Kelelawar Sejak Beberapa Dekade-Image-1

Kelelawar - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Dilansir dari Sina News, baru-baru ini sebuah studi virologi menunjukkan, virus COVID-19  mungkin sudah ada pada kelelawar sejak 40 hingga 70 tahun lalu. Hal ini memungkinkan garis virus pada kelelawar terus berkembang menjadi COVID-19 selama beberapa dekade.

Virus kelelawar RaTG13 diidentifikasi memiliki hubungan paling dekat dengan COVID-19, dapat juga dikatakan virus ini mungkin berasal dari kelelawar. Namun, para peneliti juga menemukan COVID-19 yang serupa pada trenggiling, sehingga ada kemungkinan bahwa trenggiling merupakan inang perantara.

Tim ilmuwan dari Penn State University melakukan analisis terkait COVID-19. Tim menggunakan tiga metode untuk mengidentifikasi daerah virus dari COVID-19 yang belum mengalami rekombinasi dan dapat digunakan untuk merekonstruksi evolusi virus.

Semua metode menunjukkan bahwa virus kelelawar RaTG13 dan COVID-19 berasal dari satu “keturunan”. Diperkirakan bahwa COVID-19 dibedakan dari virus kelelawar terkait "sarbecovirus". 

Para peneliti percaya bahwa dalam jangka waktu yang lama, mungkin saja ada virus dari kelelawar yang berpotensi menginfeksi. Infektivitas ini berasal dari situs genetik RBD (Receptor Binding Domain) atau domain peningkatan reseptor dari COVID-19.

Tim peneliti menyimpulkan, bahwa keragaman dan proses dinamis rekombinasi virus yang ada dalam ‘garis keturunan’ virus kelelawar membuktikan cukup sulitnya mengidentifikasi virus yang dapat menyebabkan wabah besar pada manusia. Dalam mengidentifikasinya, diperlukan sistem pemantauan real-time untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan patogen dengan cepat. (*)