Vaksin - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
COVID-19 menjadi pandemi global yang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang tidak pernah ada sebelumnya selama bertahun-tahun. Sangat penting untuk mengembangkan vaksin agar dapat melindungi orang yang rentan tertular seperti kaum lansia, anak-anak, pekerja medis, dan pekerja yang sering berhubungan dengan orang lain. Sudah sejauh apa sih, vaksin dikembangkan?
Menurut informasi yang dirilis oleh WHO, ada sembilan jenis vaksin yang telah memasuki tahap uji klinis di seluruh dunia. Sementara itu, ada lebih dari 90 jenis vaksin yang masih dalam studi pra klinis. Dari sembilan vaksin yang sedang diteliti secara klinis, empat di antaranya adalah vaksin yang dikembangkan di Tiongkok. Vaksin yang paling cepat perkembangannya adalah vaksin vektor adenovirus. Saat ini, vaksin ini telah berhasil menyelesaikan fase I uji klinis dan sudah memasuki fase II sejak bulan April 2020. Jika semuanya berjalan dengan baik, fase III uji klinis akan dimulai pada akhir bulan Mei atau awal Juni 2020. Melihat perkembangan ini, vaksin tersebut mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan izin agar dapat digunakan pada akhir tahun nanti. Beberapa vaksin tidak aktif lainnya juga telah memulai uji klinis fase I pada bulan April 2020. Sebelum vaksin menyelesaikan fase ketiga uji klinis dan disetujui untuk pemasaran, tidak ada yang bisa memastikan bahwa pengembangan vaksin akan berjalan lancar.
Apabila dibandingkan dengan pengembangan vaksin COVID-19 di luar negeri, pengembangan vaksin tercepat saat ini adalah di Amerika Serikat. Setidaknya ada tiga vaksin yang diketahui telah memulai uji klinis. Pada bulan Maret 2020, uji klinis paling awal dari vaksin asam nukleat mRNA telah selesai dan sekarang sudah memasuki fase II. Selain itu, Pfizer, Johnson & Johnson dan perusahaan medis lainnya juga mengembangkan vaksin coronavirus, dan beberapa perusahaan juga telah memulai uji klinis vaksin mereka. Selain Amerika Serikat, vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford di Inggris dan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Biontech Jerman juga sedang dalam tahap uji klinis.
Meskipun banyak berita beredar, jika semua usaha pengembangan vaksin berjalan dengan baik, pada Januari tahun depan, setidaknya akan ada satu vaksin yang dapat digunakan manusia. Saat ini ada banyak uji klinis dan praklinis yang sedang berlangsung, di antaranya pasti akan ada kegagalan, tetapi kita juga harus yakin bahwa pasti akan ada kesuksesan. Dalam proses uji klinis, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Jika tidak ada kegagalan atau penghentian percobaan, ketika waktunya tiba, pasti akan ada vaksin yang dapat kita gunakan.
Advertisement