Lama Baca 3 Menit

Penampakan Awan Tsunami di Meulaboh Bikin Takut Warga

13 August 2020, 07:10 WIB

Penampakan Awan Tsunami di Meulaboh Bikin Takut Warga-Image-1

Penampakan Awan Tsunami di Meulaboh Bikin Takut Warga - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Aceh, Bolong.id - Penampakan awan berbentuk gelombang laut pada Senin (10/8/2020) pagi WIB menghebohkan warga Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Itu membuat warga panik, kemunculannya disertai hujan angin kencang. Warga di sana masih trauma tsunami, 26 Desember 2004 yang dahsyat.

“Kami takut melihat awan yang begitu hitam pekat, menakutkan sekali. Jarang ada peristiwa seperti ini,” ujar Sabrina, salah satu warga yang merasa ketakutan atas munculnya awan tersebut.

Hal serupa diungkapkan Abdurrani yang mengatakan, “Perasaan saya tadi pagi saat menyaksikan gumpalan awan raksasa seakan mirip dengan gelombang tsunami, sebab penampakannya sangat mengerikan.” Ia juga menambahkan bahwa setelah beberapa saat kemunculan awan tersebut langsung disertai angin kencang dan hujan di kawasan Meulaboh dan sekitarnya. 

Sementara warga lainnya bernama Aidil Firmansyah mengaku heran dan terkejut melihat fenomena awan bergulung seperti gelombang laut tersebut karena fenomena ini belum pernah terjadi sebelumnya. “Warga memang terkejut ya. Tidak sedikit mengaitkan dengan mitos-mitos kebencanaan," ungkapnya. Akan tetapi, Aidil juga menjelaskan bahwa fenomena ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar setengah jam. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Mukhtaruddin mengimbau kepada warga untuk tidak panik dengan kemunculan penampakan awan yang berbentuk gelombang tsunami tersebut. Ia menerangkan, “Ini fenomena alam biasa yang diperlihatkan kepada manusia, sehingga kita imbau masyarakat tidak perlu panik.” 

Mukhtaruddin juga menambahkan jika kemunculan awan raksasa tersebut memang dapat menimbulkan badai dan hujan lebat. Ia berharap semua masyarakat di Aceh Barat tetap mewaspadai setiap adanya potensi bahaya.

Mengenai hal ini, Kasi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda, Zakaria menjelaskan bahwa fenomena menghebohkan tersebut dikenal sebagai awan Arcus atau awan tsunami dan merupakan fenomena yang langkah. Awan tsunami merupakan bagian dari awan kumulonimbus, awan rendah dan satu-satunya jenis awan yang dapat menghasilkan hujan es, guntur, dan kilat. Awan ini biasanya terjadi di daerah yang tidak begitu luas sehingga tidak dapat dipantau oleh satelit. Zakaria pun mengimbau warga agar tidak berada di lokasi terbuka jika melihat awan tersebut. (*)