Kasus COVID-19 Global Lampaui 38 Juta: Universitas Johns Hopkins - Image from Pexels
New York, Bolong.id - Kasus COVID-19 yang dikonfirmasi telah melampaui 38 juta secara global, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (Center for Systems Science and Engineering; CSSE) di Universitas Johns Hopkins.
Hitungan kasus global mencapai lebih dari 38 juta, dengan lebih dari satu juta kematian dan lebih dari 26,3 juta pasien pulih di seluruh dunia pada pukul 6:24 malam waktu setempat (22:24 GMT), data CSSE menunjukkan.
AS telah mencatat lebih dari 215.000 kematian dan lebih dari 7,8 juta infeksi - keduanya yang tertinggi di dunia. Dengan 7,1 juta kasus, India menduduki peringkat kedua di dunia. Brasil mencatat beban kasus terbesar ketiga di dunia 5,1 juta dan jumlah kematian terbesar kedua sebanyak 150.689.
Dilansir dari Sina English, total beban kasus dari tiga negara teratas digabungkan menyumbang lebih dari setengah kasus global, menurut penghitungan.
Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di negara itu, mengatakan demonstrasi politik Presiden Trump "menimbulkan masalah" karena kasus COVID-19 meningkat di seluruh negeri.
Putra bungsu Trump, Barron Trump, memiliki COVID-19 tanpa gejala dan sekarang dinyatakan negatif, ungkap Ibu Negara Melania Trump pada Rabu (14/10/20).
Negara-negara dengan lebih dari 820.000 kasus juga termasuk Rusia, Kolombia, Argentina, Spanyol, Peru, dan Meksiko, sementara negara-negara lain dengan lebih dari 36.000 kematian termasuk India, Meksiko, Inggris, dan Italia, menurut pusat tersebut.
Daratan Tiongkok melaporkan 11 kasus baru pada Rabu (14/10/20), 10 dari luar negeri dan satu ditularkan secara lokal. Infeksi lokal baru ditemukan di Kota Pelabuhan Qingdao.
Lebih dari 7,5 juta sampel dikumpulkan untuk pengujian virus di seluruh Qingdao dan tidak ada lagi kasus positif yang terdeteksi. Qingdao telah berjanji untuk uji klinis semua warganya pada Jumat (16/10/20), sebagaimana dilansir dari CGTN. (*)
Advertisement