Lama Baca 3 Menit

Hati-hati! Perut Buncit Bisa Tingkatkan Risiko Depresi

02 October 2021, 12:45 WIB

Hati-hati! Perut Buncit Bisa Tingkatkan Risiko Depresi-Image-1

Ilustrasi perut buncit - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Bolong.id - Banyak orang tampaknya tidak gemuk, tetapi perut mereka buncit. Jadi berhati-hatilah, ini mungkin merupakan tanda bahwa ada lebih banyak lemak visceral di perut.

Dewasa ini, dengan peningkatan taraf hidup, peningkatan kualitas hidup menyebabkan banyak orang membentuk kebiasaan makan yang buruk. Orang-orang sulit untuk menolak makanan berkalori tinggi. 

Pada saat yang sama, karena peningkatan pekerjaan dan tekanan hidup, banyak orang telah duduk untuk waktu yang lama dan kurang berolahraga, mengakibatkan akumulasi lemak visceral di perut, dan membuat perut menjadi buncit.

Dilansir dari 健康界 pada Kamis (30/9/2021), terlalu banyak sel lemak di perut akan mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang menyebabkan resistensi insulin. Tanpa insulin yang cukup, gula menumpuk dalam darah, menghabiskan cadangan energi tubuh.

Ketika resistensi insulin terjadi, sensitivitas tubuh terhadap insulin terganggu, dan pankreas akan melepaskan lebih banyak insulin untuk mencoba mengimbanginya, yang mengakibatkan kerusakan sel pankreas. Pada akhirnya, pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup, kadar gula darah meningkat, dan resistensi insulin nantinya dapat berkembang menjadi pradiabetes atau diabetes tipe 2.

Sebuah penelitian telah menemukan hubungan antara resistensi insulin dan gejala depresi, dan depresi berat meningkatkan risiko pengembangan diabetes tipe 2. Resistensi insulin memainkan peran penting, tetapi belum ada penelitian untuk menyelidiki apakah resistensi insulin meningkatkan risiko depresi berat.

Baru-baru ini, dalam sebuah laporan penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Psychiatry, tim peneliti dari Stanford University School of Medicine dan Vrije Universiteit Amsterdam menemukan bahwa resistensi insulin secara signifikan meningkatkan risiko depresi berat, dan peningkatan lemak perut sebesar 5 cm per bulan akan meningkatkan resiko depresi sebesar 11%. (*)


Informasi Seputar Tiongkok