Bendera Tiongkok-AS - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) merupakan dua negara maju yang besar serta kuat dalam berbagai bidang, dan juga merupakan dua negara yang suka bersaing, khususnya di bidang ekonomi. Menurut lembaga kebijakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), yang berbasis di Washington DC, dalam laporan survei yang dirilis pada hari Rabu (10/6/2020), AS diperkirakan akan tertinggal dari Tiongkok pada dekade berikutnya. Hal ini disebabkan oleh karena Tiongkok memiliki daya tarik yang lebih menurut negara-negara di sekitarnya.
Melansir cnbcindonesia.com, survei yang dilakukan pada bulan November dan Desember 2019 lalu, sebelum COVID-19 menyebar, yang diikuti oleh para pakar di seluruh Asia Tenggara, dan juga orang-orang yang memiliki hubungan internasional. Total seluruhnya terdapat 188 ahli dari Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Survei tersebut membahas beberapa aspek, seperti kekuatan politik dan kekuatan ekonomi. Survei tersebut terbagi menjadi dua periode, yaitu kondisi saat ini dan 10 tahun yang akan datang. Di dalam semua aspek tersebut, Tiongkok katanya akan lebih unggul dibandingkan dengan AS.
Selain itu, survei ini juga mengangkat isu tentang pandangan orang tentang masa depan pengaruh politik Tiongkok. Hasilnya adalah, yang paling banyak mendukung kekuatan dan pengaruh politik Tiongkok di masa depan adalah responden dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Tiongkok memiliki keunggulan di atas AS dalam pengaruh politik dan ekonomi di Asia Tenggara. Saat responden diminta untuk memberikan opini mereka akan Tiongkok, hasilnya cukup baik, di mana ada 53% responden merasa bahwa peran Tiongkok di dunia itu “sangatlah menguntungkan”, sementara 46% lainnya menganggap kalau Tiongkok itu "sangat merugikan”.
Meski terlihat bahwa Tiongkok lebih unggul dibandingkan dengan AS, namun tidak bisa diabaikan bahwa AS telah menjadi rumah bagi lebih dari 650 juta orang dari negara-negara di dunia, dan juga punya pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Di antara kedua negara tersebut, Indonesia lebih dekat sama siapa, sih? Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki hubungan yang dekat dengan kedua negara tersebut. Indonesia telah banyak bekerja sama dengan Tiongkok, salah satunya dalam proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut laporan Nikkei Asian Review, AS juga tidak mau ketinggalan, mereka terus memperkuat investasi di Indonesia, dengan membicarakan mengenai kemungkinan relokasi perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Tiongkok ke Indonesia.
Pemerintah RI, menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah menawarkan slot bisnis untuk AS di kawasan industri, termasuk kawasan industri Kendal di Jawa Tengah, kawasan ekonomi khusus yang kaya akan insentif pajak. Meski Indonesia dinilai masih punya banyak kekurangan, seperti dalam hal memperoleh izin lahan, hal ini dijelaskan oleh Yulius, direktur pelaksana Boston Consulting Group's di Jakarta, "Di Vietnam, pemerintah mau menyediakan tanah dan menjamin izin dipercepat."
Advertisement