Lama Baca 2 Menit

Tiongkok Kecam AS atas Tudingan Manipulasi Sungai Mekong

09 September 2020, 14:00 WIB

Tiongkok Kecam AS atas Tudingan Manipulasi Sungai Mekong-Image-1

Jubir Kemenlu Tiongkok, Zhao Lijian - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian (赵立坚) mengecam Amerika Serikat (AS) karena menyuarakan masalah sumber daya Sungai Mekong untuk menyebarkan perselisihan di antara negara-negara di sekitar Mekong, seraya menyerukan kepercayaan, pengertian, dan dukungan di antara negara-negara di kawasan itu.

Zhao menanggapi stigma AS pada konferensi pers pada hari Selasa (8/9/2020) setelah David Stilwell, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Asia Timur dan Pasifik, baru-baru ini mengecam Tiongkok dengan tudingan "memanipulasi" air ke Sungai Mekong. Demikian dilansir dari Global Times, Rabu (9/9/2020).

“Waduk air terjun Sungai Lancang (nama hulu Sungai Mekong di Tiongkok) berfungsi sebagai penampung banjir saat musim hujan dan menjadi sumber air di musim kemarau yang membantu menjaga kestabilan aliran Sungai Mekong,” kata Zhao, mencatat bahwa Tiongkok telah melakukan banyak hal dalam mencapai kerja sama sumber daya air Mekong, termasuk menyediakan data hidrologi ke negara-negara hilir selama 18 tahun, dan membantu pengendalian banjir dan pencegahan bencana.

“Kapasitas reservoir terbesar Tiongkok di hulu sungai adalah 42 miliar meter kubik, dan kapasitas 280 miliar meter kubik yang disinggung oleh beberapa laporan di AS tidaklah ilmiah,” ungkap Zhao.

Ia juga menambahkan wabah selama negara-negara sekitar Sungai Mekong saling mempercayai dan mendukung, menghilangkan campur tangan eksternal dan fokus pada kerja sama praktis, maka “kami akan dapat mengelola sumber daya air bersama untuk kepentingan semua orang di negara-negara di sepanjang Sungai Mekong”.

Sungai Mekong adalah sungai besar yang melewati bebera negara di Asia Tenggara. Selain melewati Tiongkok, sungai ini juga mengalir melalui Thailand, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Vietnam.