makanan bernutrisi - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Saat kamu #DirumahAja, tentunya tidak banyak aktivitas yang bisa dilakukan seperti biasanya. Maka kamu pun beralih lagi ke camilan-camilan favoritmu. Tetapi tahu gak sih, makanan olahan ini biasanya mengandung banyak karbohidrat sederhana sehingga berpotensi memicu kecemasan dan memperburuk suasana hati kamu, lho!
Lantas, apa makanan yang sebaiknya dikonsumsi selama pandemi COVID-19? Di bawah ini ada beberapa tips untuk membantu kamu makan makanan sehat dan bergizi seimbang guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh di masa pandemi ini.
Tips pertama
Makanlah produk segar seperti buah-buahan, sayuran, daging, telur, susu, biji-bijian, dan produk kedelai. Jangan terlalu banyak makan sayuran atau buah-buahan juga, ya! Supaya vitamin penting lainnya tidak hilang!
Tips kedua
Minumlah 8-10 gelas air setiap hari. Jika tidak ingin terkena dehidrasi, maka minumlah air, bukan minuman manis, ya.
Tips ketiga
Makanlah makanan yang lebih sedikit garam, lebih sedikit gula dan lebih sedikit minyak. Hindari makanan seperti ayam goreng, kue-kue, dan coklat.
Selain beberapa tips di atas, kami juga punya tips buat kamu untuk mencegah atau meminimalkan dampak penularan COVID-19, lho! Salah satunya adalah pengobatan tradisional Tiongkok atau obat herbal Tiongkok yang telah berevolusi selama ribuan tahun. Lebih dari 90% pasien COVID-19 di Tiongkok yang diobati dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) ini. Petugas kesehatan di Tiongkok juga percaya bahwa TCM cukup efektif terhadap COVID-19.
Menurut Dokter He Dongchu dari Rumah Sakit Umum Komando Teater Pusat, dalam banyak kasus ketika pengobatan tradisional Tiongkok diterapkan, gejala pasien mereda dan pemulihan mereka meningkat secara signifikan. Tetapi sekali lagi, TCM sejauh ini hanya diakui di sebagian besar Tiongkok. Para ahli dari luar Tiongkok masih meneliti efektivitas sistem pengobatan kuno ini. Maka sebelum kamu mencobanya, ingatlah untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan setempat.
Penulis: Vionita
Sumber: news.cgtn.com
Advertisement