Pameran Perangko - Image from Huanqiunet
Beijing, Bolong.id – "Kartu Bisnis Nasional, Pameran Khusus Prangko Kota Terlarang" yang disponsori bersama oleh Museum Istana dan China Post Group Co., Ltd. dibuka untuk umum mulai 18 Mei lalu di Zhaigong Exhibition Hall di Museum Istana. Ini adalah pertama kalinya Museum Istana bersama-sama menyelenggarakan pameran bertema budaya dengan China Post, menggabungkan prangko bertema Kota Terlarang yang dikeluarkan oleh Republik Rakyat Tiongkok dengan peninggalan budaya Kota Terlarang yang sesuai.
Dilansir dari World Web Wide ( 环球网 ) pada Selasa (25/05/21), pameran ini memamerkan total 56 set prangko 1732 (termasuk 52 set prangko bertema Kota Terlarang sebanyak 52 set), 54 buah pameran berharga seperti manuskrip prangko, dan 13 sampul hari pertama yang diterbitkan bersama; 25 buah peninggalan budaya Kota Terlarang, termasuk lukisan, kaligrafi, batu giok dan enamel, dipamerkan bersamaan dengan prangko, perunggu, porselen, furnitur, dan banyak kategori lainnya, saling melengkapi dengan prangko bertema sama.
Pameran dibagi menjadi empat unit. Unit pertama "Jiangshan Duojia" memilih prangko bertema pegunungan dan sungai yang megah "Sungai Yangtze", "Tembok Besar", "Huangshan" dan "Sungai Kuning", sesuai dengan gambar dari "Empat Pemandangan Indah", "Lima Pegunungan Suci" dan " Thousand Miles of Rivers and Mountains" dalam koleksi Museum Istana untuk menunjukkan sungai dan pegunungan besar ke tanah air. Unit kedua "Beautiful and Beautiful" menampilkan bangunan utama Kota Terlarang, dilengkapi dengan manuskrip desain prangko, patung, dan gambar bangunan kuno, yang menonjolkan pesona arsitektur Kota Terlarang. Unit ketiga, "Great Existing Treasures", memungkinkan penonton untuk memahami keseluruhan proses desain prangko, pengukiran dan pencetakan melalui perbandingan peninggalan budaya dan prangko. Unit keempat "Transmisi Pos" berfokus pada tema Kota Terlarang di prangko yang diterbitkan bersama oleh Tiongkok dan negara-negara asing, yang mencerminkan penyebaran budaya peninggalan budaya Kota Terlarang dan prangko Tionghoa dalam pertukaran Sino-asing, yang mencerminkan inklusivitas Tionghoa peradaban dari waktu ke waktu.
Sambil menampilkan budaya Kota Terlarang dan prangko, pameran ini memperkuat interaksi melalui pemberdayaan teknologi, sehingga penonton dapat merasakan bahwa peninggalan budaya dan prangko menjadi hidup. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement