Beijing, Bolong.id - Tradisi Natal di Tiongkok masih relatif muda. Biasanya dirayakan sebagai musim komersial, bukan sebagai hari keagamaan.
Dilansir dari Chinaadmissions.com, berikut fakta menarik lainnya tentang bagaimana orang Tionghoa merayakan Natal.
Hari Natal bukanlah perayaan keagamaan
Di banyak bagian dunia, Hari Natal adalah hari raya umat Kristiani yang merayakan kelahiran Yesus Kristus.
Tetapi di Tiongkok, para pengamat memperkirakan hanya 3-5% dari populasinya yang beragama Kristen, yang berarti Natal lebih merupakan musim belanja dan pesta sekuler.
Memanfaatkan suasana meriah, perusahaan komersial dan mal menarik pembeli dengan obral musiman.
Hari Natal dirayakan seperti Hari Valentine
Negara-negara Barat merayakan Natal bersama keluarga, tetapi di Tiongkok perayaannya seperti Hari Valentine.
Ini adalah hari yang menyenangkan bagi kaum muda untuk pergi bersama orang terdekat mereka dan merayakannya dengan hadiah kecil. Mereka juga berkumpul dengan teman-teman untuk pergi ke bioskop, bar karaoke, atau berbelanja.
Natal bukan hari libur umum
Karena dua fakta pertama, Natal bukanlah hari libur resmi di Tiongkok dan Anda mungkin diminta untuk masuk kerja pada hari ini. Siswa juga tidak bisa mengambil hari libur!
Tetapi di Hong Kong dan Makau di mana pengaruh Inggris dan Portugis sangat kuat, orang-orang menikmati hari libur umum dua hari setiap tahun.
Tiongkok memiliki Desa Natal
Desa Beiji adalah taman hiburan Natal pertama di Tiongkok. Itu terletak di bagian Arktik paling utara Tiongkok di pedesaan Mohe.
Anda dapat melihat Cahaya Utara di desa ini, menaiki kereta luncur, bermain salju, mengunjungi Rumah Sinterklas, dan mengalami Natal yang belum pernah ada sebelumnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement