Diplomat Tiongkok - Image from 多维新闻
Beijing, Bolong.id - Wang Lutong (王鲁彤), Direktur Departemen Eropa, Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan bahwa Tiongkok tidak memberi sanksi terhadap Rusia, karena tidak percaya bahwa perdagangan internasional terpengaruh konflik Rusia-Ukraina.
Dilansir dari zaobao.com pada Sabtu (2/3/2022), Wang Lutong (王鲁彤) mengatakan bahwa Tiongkok telah berkontribusi pada ekonomi global melalui perdagangan normal dengan Rusia.
Tiongkok menentang sanksi karena berpotensi meluas ke seluruh dunia, yang mengarah ke perang mata uang, perdagangan dan keuangan, serta membahayakan rantai pasokan dan industri, bahkan tatanan ekonomi.
Dia melanjutkan bahwa Tiongkok bukan pihak dalam krisis Ukraina dan tidak percaya bahwa perdagangan normal antara Tiongkok dan negara lain harus terpengaruh oleh ini.
Pernyataan Wang Lutong (王鲁彤) datang sehari setelah pertemuan puncak China-Uni Eropa kemarin, di mana Presiden Uni Eropa von der Leyen memperingatkan bahwa setiap dukungan untuk Rusia akan menyebabkan kerusakan besar pada reputasi Tiongkok di Eropa.
Presiden Tiongkok Xi Jinping (习近平) menyerukan agar seluruh dunia tidak terikat dengan masalah Ukraina.
Wang Lutong (王鲁彤) menyebutkan bahwa KTT China-UE yang diadakan kemarin tidak membawa kemajuan apa pun pada perjanjian investasi yang macet antara Tiongkok dan UE.
Dia percaya bahwa bola saat ini ada di tangan UE dan UE harus terlebih dahulu mencabut sanksi terhadap Tiongkok sebelum menjajaki kemungkinan mencabut tindakan pembalasan lainnya, yang bersifat timbal balik.
Meskipun hubungan antara Tiongkok dan UE selalu tegang, Wang Lutong (王鲁彤) percaya bahwa sebagai mitra dagang.
Tiongkok dan UE memiliki banyak poin kerja sama yang sama, kedua belah pihak harus memperdalam kerja sama tentang perubahan iklim isu termasuk Ukraina dan Iran adalah poin kerjasama, bukan titik gesekan.
Xi Jinping (习近平) juga mengatakan kemarin tentang hubungan China-UE bahwa UE harus membentuk pemahaman independen tentang Tiongkok dan mengejar kebijakan Tiongkok yang independen.
Dia juga menekankan bahwa Tiongkok dan Uni Eropa harus menjadi dua kekuatan utama untuk menjaga perdamaian dunia, dan harus menanggapi ketidakpastian situasi internasional dengan stabilitas hubungan China-UE, termasuk memimpin bersama-sama menolak kebangkitan konfrontasi kamp, menentang penciptaan "Perang Dingin baru" dan menjaga perdamaian dan harmoni dunia. (*)
Advertisement