Vatikan, Bolong.id - Pihak Vatikan mengatakan, memperpanjang perjanjian kontroversialnya dengan Tiongkok terkait pengangkatan uskup pada dua tahun lagi.
Detail perjanjian yang dibuat pada 2018 itu tidak pernah dipublikasikan. Hal itu pun telah menjadi bahan kritikan oleh beberapa pejabat Katolik serta oleh Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.
Pihak Vatikan mengatakan pada Kamis (22/10/20) bahwa kesepakatan itu "memiliki nilai gerejawi dan pastoral yang besar" dan "bermaksud mengupayakan dialog terbuka dan konstruktif untuk kepentingan Gereja Katolik dan kebaikan orang-orang Tiongkok." Secara resmi, ada sekitar 6 juta umat Katolik di Tiongkok.
Sebelum 2018, Beijing telah lama bersikeras untuk membuat keputusan akhir atas semua pengangkatan uskup di Tiongkok daratan, sementara Takhta Suci menyatakan bahwa hanya Paus yang memiliki otoritas seperti itu. Demikian dilansir dari CNN, Kamis (22/10/2020).
Perjanjian tersebut akhirnya mengakhiri ketegangan puluhan tahun antara Vatikan dan Tiongkok, yang sempat memutuskan hubungan diplomatik dengan Takhta Suci pada tahun 1951 setelah dugaan rencana pembunuhan terhadap para pemimpin Tiongkok yang melibatkan seorang pastor Katolik.
Kesepakatan yang merupakan bagian dari visi Paus Fransiskus untuk memperluas pengikut Gereja Katolik di seluruh dunia, akan membantu Vatikan mendapatkan akses ke jutaan orang di seluruh Tiongkok.
Pada bulan Oktober 2020, Menteri Luar Negeri Pompeo mengatakan dalam sebuah artikel di majalah Katolik konservatif bahwa perjanjian dengan Tiongkok membahayakan otoritas moral Vatikan.
Vatikan menyatakan bahwa telah terjadi "komunikasi dan kerja sama yang baik" dengan Tiongkok dan bahwa mereka bermaksud "untuk mengupayakan dialog yang terbuka dan konstruktif untuk kepentingan kehidupan Gereja Katolik dan kebaikan rakyat Tiongkok." (*)
Advertisement