Outlet H&M di Beijing - Image from CFP
Bolong.id - Tiongkok jatuh dari daftar sepuluh pasar teratas retail Swedia H&M di Q3 (Juni-Agustus) 2021, menurut laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Kamis (30/09/2021)
Dilansir dari CGTN pada Sabtu (2/10/2021), pada periode yang sama tahun lalu, Tiongkok berada di peringkat kelima dalam daftar penjualan, dengan penjualan bersih SEK 2,46 miliar (sekitar $281 juta). Tahun ini, Spanyol menjadi pasar penjualan terbesar kesepuluh dengan penjualan bersih SEK 1,55 miliar.
CEO Helena Helmersson menggambarkan operasi mereka di Tiongkok berada dalam "situasi yang kompleks" dan menolak mengkomentari penurunan penjualan tahunan pada Q3 di negara itu pada Q3.
Pada kuartal kedua tahun ini, perusahaan ritel pakaian tersebut melihat penurunan 23% dalam penjualannya di Tiongkok. H&M gagal untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan dan mitra di Tiongkok setelah reaksi luas terhadap merek tersebut karena memboikot kapas dari Daerah Otonomi Uygur Xinjiang Tiongkok.
Perusahaan itu bahkan diblokir oleh beberapa platform dan aplikasi online Tiongkok karena kemarahan di media sosial meningkat ke puncaknya pada bulan Maret. Toko-toko H&M di Tiongkok pun sepi pengunjung.
Meski penjualan bersih perusahaan meningkat sebesar 9 persen pada kuartal ketiga tahun ini menjadi SEK 55,6 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu H&M mengaku masih berada dalam kondisi yang menantang.
"Pandemi dan konsekuensinya belum berakhir dan kami merasa rendah hati dengan banyaknya tantangan di dunia yang memengaruhi bisnis kami dan menuntut tingkat fleksibilitas serta dorongan yang tinggi," kata Helmersson dalam sebuah pernyataan di situs web perusahaan.
Adapun laporan itu juga menunjukkan bahwa penjualan pada September 2021 sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya dalam mata uang lokal meskipun permintaan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya karena gangguan dan keterlambatan aliran produk.
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement