Lama Baca 3 Menit

Kapal Tiongkok Tiba Untuk Operasi Pengangkutan Puing Nanggala-402

07 May 2021, 06:30 WIB

Kapal Tiongkok Tiba Untuk Operasi Pengangkutan Puing Nanggala-402-Image-1

Kapal Selam Nanggala-402 - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Bali, Bolong.id - Tiga kapal Tiongkok, salah satunya kapal selam berawak yang mampu turun hingga kedalaman 10.000 meter, telah tiba di perairan Indonesia untuk membantu pengangkatan kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam bulan lalu dan menewaskan 53 penumpang, menurut laporan Reuters (6/5/2021).

Para pejabat dan ahli angkatan laut Indonesia mengaku bahwa operasi pemulihan kapal selam yang tenggelam di dasar laut Bali itu memang sangat sulit. Misi penyelamatan dan penemuan kapal selam ini pun telah melibatkan lebih dari selusin helikopter dan kapal dari Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia, dan India sebelum datangnya Tiongkok. 

Ikut dalam misi pengangkatan sisa-sisa kapal selam ini adalah satu kapal Tiongkok, Tansuo-2 yang terdiri dari dua kapal selam berawak. Kedua kapal ini dipastikan mampu mencapai Nanggala yang ditemukan hancur menjadi tiga bagian di kedalaman hampir 840 meter empat hari setelah hilang kontak saat bersiap untuk melakukan latihan torpedo. Disamping itu, Tiongkok juga telah mengirimkan kapal penyelamat, kapal selam laut dalam, dan kapal tunda untuk membantu operasi.

Sementara itu, Otoritas Angkatan Laut mengatakan bantuan internasional masih sangat dibutuhkan dalam memulihkan sisa-sisa kapal meskipun juru bicara militer Djawara H.T. Whimbo mengatakan sejauh ini hanya Tiongkok yang terlibat.

Di lain sisi, ada ahli yang menilai penerimaan bantuan dari Tiongkok dalam pengambilan KRI Nanggala-402 dapat menjadi hal yang sensitif. Curie Maharani, analis pertahanan di Universitas Bina Nusantara di Jakarta menjelaskan “di satu sisi, bantuan dari Tiongkok dapat dilihat sebagai cara bagi kekuatan besar untuk menggunakan kekuatannya secara bertanggung jawab. Akan tetapi, dengan mengizinkan negara dengan potensi konflik di kawasan itu untuk mengakses kapal selam Indonesia, ini hampir seperti mengekspos kelemahan”.

Pasalnya, pejabat keamanan Indonesia sebelumnya telah menyuarakan kecurigaan tentang aktivitas maritim Tiongkok di tengah meningkatnya aktivitas militer Beijing di wilayah perairan Asia Tenggara yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan.

Adapun sebagai informasi, Nanggala yang berusia 44 tahun adalah satu dari lima kapal selam yang dioperasikan oleh Indonesia. Indonesia sendiri memiliki dua tipe kapal selam 209 buatan Jerman dan tiga kapal baru buatan Korea Selatan. (*)