Presiden Filipina, Duterte - Image from kompas
Bolong.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta Tiongkok menarik kembali 1.000 dosis vaksin corona Sinopharm yang telah disumbangkannya ke negara itu.
Dilansir dari 163.com pada Sabtu (8/5/2021), langkah itu dilakukan Duterte setelah dikritik karena disuntik vaksin yang belum disetujui oleh regulator Filipina.
Selain meminta Tiongkok menarik vaksin Sinopharm, Duterte juga meminta maaf kepada publik karena menerima suntikan yang belum disetujui.
Duterte mengaku telah memberi tahu duta besar Tiongkok untuk berhenti mengirim Sinopharm. Sebagai gantinya, dia meminta Tiongkok memberi vaksin buatan mereka lainnya, yakni Sinovac.
"Beri kami Sinovac, yang digunakan oleh semua orang," kata Duterte.
Sinovac sendiri telah disetujui penggunaannya oleh Badan Makanan dan Obat-obatan (FDA) Filipina pada Februari lalu.
Duterte menerima dosis pertama vaksin Sinopharm pada Senin (3/5) lalu dan menyiarkannya secara langsung.
Permintaan penarikan vaksin Sinopharm itu menjadi insiden kedua dari gesekan diplomatik antara Filipina dan Tiongkok. Sebelumnya mereka bersitegang terkait sengketa Laut China Selatan.
Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin harus meminta maaf setelah melontarkan sumpah serapah saat menuntut Tiongkok menarik kapal dari Laut China Selatan.
Permintaan penarikan vaksin Sinopharm juga turut menyoroti hambatan yang dihadapi oleh vaksin Tiongkok mengingat belum adanya persetujuan penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meski demikian, vaksin itu telah disetujui untuk digunakan di banyak negara.
Ketika Sinopharm mengajukan permohonan penggunaan darurat ke FDA Filipina pada awal Maret lalu, direktur badan tersebut mengatakan bahwa, seperti kasus Sinovac, akan memakan waktu lebih lama untuk memutuskan karena belum disetujui oleh WHO.
Sementara itu, WHO mengatakan bahwa pihaknya berharap bisa menyelesaikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm dan Sinovac segera mungkin.
WHO akan memberikan keputusan menyetujui atau menolak vaksin Sinopharm dan Sinovac pada akhir pekan ini. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement