Batubara Indonesia - Image from ec.ltn.com.tw
Bolong.id - Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia per Desember 2019, sumber daya batubara Indonesia 143,7 miliar ton dan cadangan 38,8 miliar ton.
Dilansir dari 和平日报 pada Minggu (20/2/2022), itu memungkinkan cadangan batubara Indonesia bertahan hingga tahun 2091 atau sekitar 70 tahun.
Ignatius Warsito, pakar bidang industri, mengatakan, "Dengan asumsi tidak ada cadangan baru dan produksi tahunan 600 juta ton, cadangan batubara bisa bertahan hingga 2091. Pemerintah harus mencari cara menambah nilai lebih bagi negara."
Penggunaan batubara di Indonesia tahun 2021 tercatat 133 juta ton. Pada saat yang sama, produksi batubara 614 juta ton, 78% di antaranya diekspor.
"Tidak diragukan lagi, Indonesia adalah pengekspor batubara termal terbesar di dunia ke Tiongkok, Jepang, Vietnam, dan India," katanya.
Saat ini pengguna utama batubara Indonesia adalah PT PLN (Persero) untuk pembangkit listrik sebesar 66%, diikuti oleh benefisiasi dan pemurnian (smelter) sebesar 16% dan semen sekitar 7%.
Menurut dia, konsumsi batu bara domestik pada 2024 diperkirakan hanya sekitar 200 juta ton.
Oleh karena itu, agar masyarakat Indonesia dapat lebih menikmati manfaat batu bara, perlu juga dilakukan upaya yang baik untuk memberikan nilai tambah pada batu bara, seperti mengolah batu bara menjadi dimetil eter (DME) dan metanol melalui proses gasifikasi.
Dengan demikian, hal ini dapat mendorong Indonesia untuk mengurangi impor bahan bakar gas cair (LPG) dan bensin. (*)
Advertisement