Beijing, Bolong.id - Mantan Presiden Tiongkok Jiang Zemin meninggal dunia di usia 96 tahun, Rabu(30/11/2022) sore karena leukemia.
Dilansir dari 中央纪委国家监委网站 Kamis (01/12/22), Jiang Zemin meninggal dunia di rumahnya di Kota Shanghai.
Kantor Berita Xinhua menyatakan, “Kematian Kamerad Jiang Zemin kehilangan tak terhingga bagi Partai dan militer dan semua kelompok etnis kami,”
Kematian Jiang di saat Tiongkok sedang bergejolak, pihak berwenang berusaha memadamkan unjuk rasa yang jarang terjadi di Negeri Tirai Bambu sejak Presiden Xi Jinping berkuasa. Masyarakat mulai marah dengan kebijakan tanpa toleransi Covid-19 yang diterapkan Tiongkok.
Kebijakan ini menjadi ciri pemerintah Xi Jinping dalam menangani krisis kesehatan.
Baru-baru ini ia menegaskan masa jabatan yang ketiga, Xi menjadi pemimpin Tiongkok paling berkuasa sejak Mao Zedong dan sejak mengganti Hu Jintao yang menggantikan Jiang, ia membawa Tiongkok ke arah yang semakin otoriter.
Saat ini Tiongkok juga sedang mengalami perlambatan ekonomi yang tajam. Salah satu alasannya peraturan Covid-19 yang terlalu ketat.
Sejumlah pengguna media sosial Weibo menggambarkan kematian Jiang sebagai sebuah berakhirnya suatu era. Jiang masih tokoh berpengaruh setelah pensiun dari politik pada tahun 2004.
"Saya sangat sedih, tidak hanya karena ia meninggal dunia, tapi juga saya merasa era itu sudah berakhir," kata salah satu pengguna Weibo dari Provinsi Henan.
"Seolah-olah apa yang sedang terjadi belum cukup, 2022 memberitahu rakyat jalan yang lebih brutal telah berakhir," kata pengguna asal Beijing di Weibo.
Situs-situs media pemerintah seperti People Daily dan Xinhua berubah warnanya menjadi hitam dan putih sebagai simbol berkabung. Dalam surat Partai Komunis dan segenap pemerintah Tiongkok disebutkan "Kamerad tercinta kami Jiang Zemin" merupakan pemimpin dengan prestise luar biasa, Marxist yang hebat, seorang negarawan, pakar strategi militer dan diplomat dan pejuang komunis handal. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement