Bali, Bolong.id - Kerjasama Indonesia-Tiongkok di bidang vaksin semakin dalam, memerangi epidemi COVID-19. Beberapa perusahaan farmasi Tiongkok menandatangani kerjasama saat KTT G20 2022 di Bali, Indonesia.
Dilansir dari Global Times (17/11/2022) selama KTT tersebut, perusahaan farmasi biologi Indonesia PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) menandatangani perjanjian dengan tiga perusahaan Tiongkok termasuk CanSino Biologics Inc, Walvax Biotechnology Co, dan Abogen Biosciences.
The Global Times mengetahui isi kerja sama tersebut antara lain kesepakatan vaksin tuberkulosis (TB) hirup, juga vaksin meningitis dan fasilitas pembangunan platform pembawa virus yang dicapai oleh Etana dan CanSino Biologics (CanSinoBIO).
Menurut Nathan Tirtana, pendiri dan CEO Etana, perusahaan berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membantu Kementerian Kesehatan RI mencapai tujuannya dan memastikan distribusi vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan yang adil antar negara, terutama negara berkembang.
The Global Times belajar dari CanSinoBIO bahwa kedua perusahaan akan mempromosikan pengembangan bersama dan komersialisasi produk vaksin inovatif berdasarkan keunggulan masing-masing dan membantu Indonesia membangun pusat produksi vaksin regional.
Pasca merebaknya wabah COVID-19, kerja sama di bidang kesehatan antara Tiongkok dan Indonesia semakin meningkat. Secara khusus, kerja sama vaksin selalu menjadi yang terdepan di dunia.
Tiongkok menjadi negara pertama yang bekerja sama dengan Indonesia dalam penelitian dan pengembangan vaksin dan obat khusus untuk COVID-19. Tiongkok juga mendukung Indonesia dalam mendirikan pusat produksi vaksin regional dan merupakan salah satu pemasok terbesar vaksin COVID-19 ke Indonesia. Sementara itu, Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama yang memberikan bantuan materil kepada Tiongkok pasca wabah COVID-19.
Sejauh ini, vaksin COVID-19 dari beberapa perusahaan Tiongkok termasuk Sinovac Biotech, China National Biotec Group (CNBG), CanSinoBIO dan BioKangtai telah disetujui untuk digunakan di Indonesia.
Sinovac telah memasok lebih dari 280 juta dosis vaksin COVID-19 ke Indonesia termasuk lebih dari 130 juta dosis diekspor sebagai produk setengah jadi, Global Times belajar dari perusahaan tersebut.
BioKangtai memulai produksi vaksin vektor adenovirus untuk COVID-19 pada Februari 2021, dan vaksin tersebut disetujui untuk penggunaan darurat di Indonesia pada 31 Oktober 2021. Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian vaksin dengan mitra Indonesia pada November 2021. Lebih dari 30 juta dosis vaksin vektor adenovirus perusahaan diekspor ke Indonesia pada tahun 2021.
Pada bulan Maret tahun ini, vaksin COVID-19 berbasis vektor adenovirus tipe-5 (Ad5-nCoV) CanSinoBIO telah disetujui oleh BPOM Indonesia sebagai suntikan penguat setelah vaksin inaktif, sedangkan vaksin inaktif CNBG, yang sebelumnya telah disetujui untuk penggunaan darurat di Indonesia, juga disetujui di sana pada bulan Maret sebagai penguat heterolog.
Selain kerja sama dalam memerangi COVID-19 antara kedua negara, para ahli dan ilmuwan Tiongkok dan Indonesia dari TB dan penyakit menular pernapasan juga berdiskusi dan membagikan hasil penelitian terbaru mereka tentang pemberantasan TB dengan teknologi vaksin inovatif dalam sebuah forum di Bali di hari Rabu.
Teknologi yang digunakan dalam vaksin vektor adenovirus CanSinoBio juga dapat digunakan dalam vaksin TB, kata perusahaan itu dalam forum tersebut.
Imran Pambudi, Manajer Program TB Nasional dan Wakil Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Indonesia, menilai tinggi kontribusi CanSinoBio dalam penelitian dan pengembangan vaksin TB inhalasi dan pencapaian yang dicapai melalui kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia dalam memerangi wabah COVID-19.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement