Jakarta, Bolong.id - Kelenteng Kim Tek Le atau Jin De Yuan dibangun tahun 1650, klenteng tertua di Jakarta. Pembangunnya letnan Tiongkok, Kwee Hoen untuk menghormati Dewi Kwan Im.
Awalnya klenteng ini bernama Kwan Im Teng dalam bahasa Hokkien atau Guānyīn tíng dalam bahasa Mandarin, secara harfiah berarti Paviliun Guanyin.
Nama Kwan Im Teng sendiri menjadi asal usul kata klenteng, yang kemudian menjadi istilah umum di Hindia-Belanda (sebutan Indonesia di zaman itu) untuk menyebut tempat ibadah etnis Tionghoa.
Dilansir dari berbagai sumber, Klenteng ini dihancurkan oleh Belanda pada saat tragedi Angke pada tahun 1740.
Sekitar 15 tahun kemudian, kapten Tiongkok Oei Tjhie membangun kembali klenteng ini, dan menamakannya Kim Tek Le atau Jin De Yuan yang berarti "kebijaksanaan emas".
Nama tersebut kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, dan kini juga dikenal sebagai Vihara Dharma Bhakti. Adapun nama ini juga bertujuan untuk mengingatkan manusia untuk mengutamakan kebaikan antar sesama manusia, dan bukan duniawi saja.
Untuk urusan arsitektur dan dekorasi, klenteng ini dipenuhi ukiran dan kaligrafi indah, lukisan naga dan burung walet yang semuanya dibuat oleh seniman beberapa ratus tahun. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement