Hennan, Bolong.ID - Di Kota Xinyang, Provinsi Henan, Tiongkok, ada sekelompok pemuda ahli merawat benda kuno. Mereka bekerjasama dengan arkeolog merawat dan memulihkan artefak kuno.
Dilansir dari People Daily (21/11/2022) salah satunya Wang Jinxiang (27), dari Institut Warisan Budaya dan Arkeologi Provinsi Henan.
Mereka punya balai kerja di dekat Museum Reruntuhan Chengyangcheng di reruntuhan ibu kota Negara Chu selama Periode Negara Berperang (475 -221 SM).
Worlshop itu didirikan pada 2009, berfokus pada tugas-tugas seperti menampilkan hasil arkeologi, memperbaiki budaya peninggalan, dan mengatur informasi arkeologi di Xinyang.
Ketika Institut Warisan Budaya dan Arkeologi Provinsi Henan merekrut pemulih peninggalan budaya pada tahun 2019, Wang melamar posisi tersebut.
"Awalnya saya tidak tahu apa yang harus dilakukan di depan begitu banyak pecahan tembikar," kenang Wang, menambahkan bahwa tangannya melepuh saat pertama kali menggunakan lem panas untuk memulihkan peninggalan budaya. Di bawah bimbingan para mentornya, lambat laun ia menguasai teknik memperbaiki peninggalan budaya.
Sekarang, Wang adalah ahli relik budaya yang terampil, tetapi masih menganggap dirinya sebagai "pemula", karena dia mungkin menghadapi berbagai jenis artefak setiap kali dia bekerja, yang merupakan tantangan baru baginya.
"Memperbaiki peninggalan budaya tidak semudah yang dibayangkan. Itu membosankan dan memakan waktu. Kadang-kadang, dibutuhkan tiga hingga empat hari untuk memulihkan sepotong tembikar," kata Wang, mencatat bahwa pekerjaan itu membutuhkan keahlian, kesabaran, perhatian yang besar, dan afinitas yang mendalam untuk peninggalan budaya.
Liu Yong, wakil direktur komite pengelolaan reruntuhan Chengyangcheng, juga merupakan anggota tim.
Liu menjelaskan bahwa dia pernah menghabiskan sebulan memulihkan pot tembikar kecil berisi 200 pecahan ke tampilan aslinya.
Memulihkan peninggalan budaya seperti mengadakan percakapan dengan orang-orang kuno, kata Liu, menambahkan bahwa pemulih peninggalan budaya mewariskan warisan sejarah dan budaya serta keahlian di balik harta karun kuno kepada generasi mendatang melalui karya mereka yang telah selesai.
“Peninggalan budaya sangat penting bagi kita untuk merasakan sejarah dan meneruskan budaya. Saya berharap semakin banyak anak muda yang bergabung dengan kita,” kata Liu.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement