Konsulat Tiongkok di Houston - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Amerika Serikat, Bolong.id – Dilansir CGTN News, AS tiba-tiba memerintahkan Tiongkok untuk menutup konsulat diplomatiknya di Houston, pada Jumat (24/7/20) mendatang. AS menuduh para diplomat di sana membantu spionase ekonomi nasional dan mencoba mencuri penelitian ilmiah sebagai bagian dari eskalasi tajam dalam reaksi pemerintahan Trump terhadap Tiongkok.
Merespons hal tersebut, Tiongkok mengecam keras, berjanji untuk membalas, dan menyebut tindakan itu ilegal.
Jubir kemenlu Tiongkok, Wang Wenbin ( 汪文斌) mengatakan, keputusan itu adalah provokasi politik yang dibuat oleh A.S, secara serius melanggar hukum internasional, norma-norma dasar hubungan internasional, serta ketentuan-ketentuan lainnya yang relevan dari Tiongkok-A.S.
Menurut Wang Wenbin ( 汪文斌) , tindakan ini meningkatkan ketegangan antara Tiongkok dan AS ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pasalnya, pemerintah AS menyalahkan Tiongkok dengan melakukan serangan yang tidak beralasan terhadap sistem sosial Tiongkok. AS juga menargetkan, mengintimidasi dan bahkan menangkap pelajar Tiongkok di AS.
Wang Wenbin ( 汪文斌), jubir kemenlu Tiongkok - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Wang Wenbin ( 汪文斌)juga membantah klaim AS tentang hubungan yang tidak setara antara kedua negara dan apa yang disebut infiltrasi Tiongkok ke AS. Sebagai bukti, AS berulang kali menetapkan batasan terhadap diplomat Tiongkok, membuka dokumen yang berisi urusan-urusan diplomatik Tiongkok tanpa izin dan menyita artikel-artikel penting milik Tiongkok untuk digunakan pemerintah AS.
Konsulat Jenderal Tiongkok menerima ancaman pembunuhan dan bahkan bom, tambah Wang Wenbin ( 汪文斌). Tiongkok selalu mematuhi kebijakan non-intervensi. Infiltrasi atau campur tangan tidak pernah menjadi norma bagi diplomasi Tiongkok.
Diplomat Tiongkok di AS selalu berkomitmen untuk meningkatkan pengertian dan persahabatan antara kedua negara, ujar jubir tersebut. Ia sekali lagi mendesak AS untuk memikirkan kembali keputusannya yang salah ini.
Rabu (22/7/20), Kementerian Luar Negeri Tiongkok memperingatkan warganya yang belajar di AS untuk "berjaga-jaga" , takutnya ada interogasi dan penahanan sewenang-wenang. Kemenlu Tiongkok mengatakan, “Baru-baru ini, badan-badan penegak hukum AS melakukan interogasi, pelecehan, penyitaan barang-barang pribadi dan penahanan sewenang-wenang yang menargetkan siswa internasional Tiongkok di AS.” (*)
Advertisement