
Beijing, Bolong.id - Selama periode Tiga Kerajaan (220-280), ada sastrawan jujur bernama Lu Yu, yang juga pejabat tinggi di negara bagian Wei.
Dilansir dari China.org.cn. Setelah pemilihan talenta di istana, para pejabat merekomendasikan banyak orang terkenal.
Kaisar Negara Wei berkata:
"Biarkan Lu Yu memilih orang. Saya tidak ingin orang-orang ini hanya memiliki ketenaran tetapi tidak memiliki bakat nyata. Ketenaran itu seperti kue yang dilukis di dinding. Itu tidak bisa dimakan."
Lu Yu menyarankan kepada kaisar agar pemilihan digabungkan dengan pemeriksaan. Maksudnya, uji kompetensi langsung.
Sejak saat itu, kaisar mengangkat pejabat sesuai dengan kemampuan individu yang sebenarnya. Metode Lu Yu dipuji oleh semua orang.
Ungkapan “画饼充饥” "melukis panekuk untuk memuaskan rasa lapar" berasal dari apa yang dikatakan kaisar tersebut.
Aerinya, seseorang yang terkenal adalah suatu kemujuran. Tapi secara kompetensi, ia tidak mampu.
Belakangan, orang menggunakannya sebagai metafora untuk memuaskan diri dengan fantasi yang tidak realistis.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement