Lama Baca 3 Menit

Krisan: Simbol Vitalitas dalam Budaya China

06 December 2020, 08:33 WIB

Krisan: Simbol Vitalitas dalam Budaya China-Image-1

Krisan: Simbol Vitalitas dalam Budaya China - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - “Saya tidak memiliki preferensi khusus untuk krisan, namun memang tidak ada bunga yang tampak lebih baik setelah mekar,” tulis penyair Dinasti Tang (618-907 M) Yuan Zhen dalam puisinya “Krisan (菊花)”.

Yuan bukan satu-satunya yang memuji keindahan krisan dalam puisinya. Jadi seberapa cantik bunga ini? Krisan adalah simbol yang unik dalam budaya Tiongkok. Krisan, bersama dengan bunga plum, anggrek, dan bambu telah dianggap sebagai empat simbol karakter mulia oleh para sarjana Tiongkok sejak zaman kuno. Krisan, khususnya, memiliki banyak arti.

Krisan: Simbol Vitalitas dalam Budaya China-Image-2

Macam-Macam Bunga Krisan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Seorang penyair terkenal dalam sejarah, Tao Yuanming (365-427 M) menulis puisi tentang bagaimana dia mencoba hidup sebagai seorang pertapa. "Aku memetik krisan di bawah pagar timur, dan menatap jauh ke pegunungan selatan," tulis Tao dalam puisinya, menggambarkan betapa dia mencintai bunga itu. Sejak saat itu, krisan dianggap sebagai lambang pertapa.

Krisan mekar dalam warna-warna cerah selama musim gugur yang dingin, saat sebagian besar bunga layu. Menghadapi cuaca dingin dan lingkungan yang keras, bunga ini mekar dengan indah tanpa berusaha bersaing dengan bunga lain. Ini merupakan aspek unik dari krisan yang menjadikannya simbol vitalitas dan keuletan di mata para sarjana pada zaman dahulu.

Karakteristik krisan itu menginspirasi para sarjana dan penyair dari berbagai dinasti dalam penciptaan sastra. Selain memuji keindahannya, mereka juga menjadikan krisan sebagai lambang yang merepresentasikan diri mereka dalam berkarya.

Krisan juga merupakan pilihan ideal dan umum untuk dekorasi di acara-acara besar, seperti festival dan pertemuan di musim gugur. Selama Festival Chongyang yang berlangsung pada tanggal 9 bulan 9 di kalender lunar, minum anggur yang terbuat dari krisan adalah sebuah tradisi. Teh krisan juga sangat umum ditemui di rumah-rumah di Tiongkok. Selain rasanya yang enak, juga bagus untuk kesehatan tubuh. Pengobatan tradisional Tiongkok percaya teh krisan dapat membantu menyeimbangkan panas dalam tubuh. (*)