Shanghai, Bolong.id - Industri robot di Tiongkok bangkit pasca redanya epidemi COVID-19. CEO ULS Robotics di Shanghai, Xu Zhenhua mengatakan: "Jelas, bisnis ini akan kembali."
Dilansir dari CGTN (24/02/2023) dijelaskan, perekonomian Tiongkok tumbuh dengan bantuan industri teknologi dari robotika hingga AI (Artificial Intelligence).
ULS Robotics berusia lima tahun. Memproduksi robotic exoskeletons, yaitu perangkat pmendukung tindakan orang seperti membawa kotak berat dengan peningkatan kekuatan instan.
Sejak akhir tahun lalu, perusahaan bermitra dengan perguruan tinggi untuk penelitian teknologi lebih lanjut. Bahkan mendapat pesanan baru dari klien baru di sektor perbankan, tambah Xu.
Itu adalah situasi yang berbeda untuk Xu dan perusahaannya sebelum Tiongkok melonggarkan tindakan COVID-19 Desember lalu, sebuah perubahan kebijakan besar yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengendalian epidemi dan mata pencaharian.
Di puncak pandemi, operasi Robotika ULS lumpuh karena pabrik pemasok ditutup dan Litbang terhenti. Xu mengatakan pandemi membawa "dampak sistematis" pada bisnis perusahaan.
"Kami memiliki produk yang dirancang untuk memudahkan staf bandara memindahkan bagasi dengan cara yang lebih efisien dan mudah," katanya. Namun, permintaan produk turun drastis karena kapasitas bandara menurun akibat pembatasan COVID-19. "Ini pukulan langsung pada bisnis kami," kata Xu.
Pengawas industri bertindak cepat untuk menghidupkan kembali industri robotika segera setelah Tiongkok dibuka kembali. Pada bulan Januari, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi merilis pedoman baru untuk mendorong penerapan robotika di berbagai sektor termasuk manufaktur, pertanian, pengobatan, pendidikan, dan layanan perawatan lansia.
Laporan industri robotika Tiongkok yang dirilis oleh The Chinese Institute of Electronics menunjukkan pendapatan industri robotika di Tiongkok pada tahun 2021 melebihi 130 miliar yuan dengan 366.000 unit robotika industri, 10 kali lebih banyak dari tahun 2015. Tiongkok adalah pasar robotika industri terbesar di dunia .
Pedoman kementerian berjanji untuk mempromosikan kerangka luar dan robot perawatan yang diterapkan pada skenario perawatan lansia untuk membantu lansia hidup lebih baik. Berbeda dari robot yang sepenuhnya otomatis, exoskeletons dapat mengimbangi kekuatan dan stamina manusia serta menjaga kelenturannya. Ini melibatkan berbagai teknologi canggih seperti sensor, daya dan sistem komputer.
Meskipun eksoskeleton lebih sering terlihat dalam penggunaan industri, teknologi tersebut berpotensi untuk digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah teknologi yang ampuh untuk membantu lansia berjalan dan berlatih terapi fisik, kata Xu. ULS Robotics telah meneliti potensi teknologi tersebut dalam layanan perawatan lansia dan akan merilis produk konsumen untuk lansia pada akhir tahun ini, tambahnya.
Xu mengharapkan teknologi exoskeleton menjadi sepopuler orang yang menggunakan ponsel pintar saat bisnis berkembang pesat. "Kami mengharapkan exoskeleton akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," katanya.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement